Advertorial

Penting, Kenali Gejala Stroke Sejak Dini

Wacana.info
(Foto/Dinas Kominfo, Persandian dan Statistik)

MAMUJU--Memperingati hari stroke sedunia tahun 2025, tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) bersama Dokter Spesialis Saraf RSUD Provinsi Sulawesi Barat, dr. Sitti Zainab Zainuddin menginisiasi agenda edukasi kesehatan kepada pengunjung dan pasien di ruang tunggu pendaftaran RSUD Sulawesi Barat, Rabu (29/10).

Mengutip situs resmi WHO, hari stroke sedunia tahun 2025 mengusung tema 'Every Minute Counts' (Setiap Menit Berharga). Tema yang memuat semangat bahwa setiap menit sangat penting saat seseorang mengalami gejala stroke.

dr. Sitti Zainab Zainuddin dalam paparannya menjelaskan, stroke merupakan satu penyakit berbahaya yang bisa berujung kematian, kecacatan meski tetap ada peluang sembuh sempurna. Tipe stroke ada dua, kata dia, stroke infart dan stroke pendarahan.

Bila ada gejala stroke, ia menekankan slogan 'SEGERA KE RS'. Artinya, Se: Senyum tidak Simetries (Moncong kesatu sisi tersedak sulit menelan air minum secara tiba – tiba. Ge: Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba – tiba.
Bica Ra pelo/tiba – tiba tidak dapat bicara, tidak mengerti kata-kata, berbicara tidak nyambung. Ke: Kebas atau baal atau kesemutan separuh tubuh. R: Rabun pandangan mata kabur terjadi  tiba-tiba. S: Sakit kepala hebat yang muncul tiba – tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya, gangguan fungsi keseimbangan seperti terasa berputar gerakan sulit dikoordinasi (tremor/gemetar, sempoyongan).

Setidaknya ada delapan gejala klinis stroke:
1. Kelumpuhan wajah  atau anggota badan mendadak.
2. Gangguan sensibilitas atau lebih anggota badan (gangguan hemisensorik). 
3. Perubahan mendadak status mental (konvulsi delirium, retargi, stupor atau koma).
4. Afasia, Desartria.
5. Disfagia.
6. Gangguan penglihatan (hemianopia, monokuler, blindness  atau diplopia).
7. Ataksia.
8. Vertigo mual dan muntah atau nyeri kepala.

Faktor risiko stroke: darah tinggi, kencing manis (Diabetes Mellitus), merokokHiperlipidemia, alkohol dan penyakit jantung. 

Pencegahan stroke hipertensi:
Faktor risiko utama stroke, target penurunan tekanan darah adalah ≤140/90 mmhg, dan pada lansia ≤ 150/90 mmHg, darah tinggi sebagian besar tidak bergejala. Prinsip penatalaksanaan perubahan gaya hidup dan penggunaan obat antihipertensi.

Pencegahan Stroke: Diabetes Melitus:
Cara menurunkan gula darah: perubahan gaya hidup dan obat antidiabetes.

Pencegahan Stroke: Kolesterol tinggi:
Peningkatan kadar lemak tubuh.  Ada dua bentuk lemak tubuh: Kolestrol  Membentuk sel tubuh, termasuk sel saraf.
Trigliserida (Menyediakan sumber energi).

Pencegahan Stroke: Merokok
Perokok aktif maupun pasif (meningkatkan risiko stroke hingga dua kali lipat).

Mitos yang keliru tentang stroke :
a. Jika mulut mencong (pelo) ketika bangun tidur akibat ditampar setan dan dibawa berobat ke dukun.
b. Lakukan tusuk jarum pada telinga, jari tangan, atau jari kaki bila terkena stroke.
c. Jika gejala stroke ringan atau hilang, tidak perlu periksa ke dokter.
d. Stroke hanya terjadi pada usia tua.

Hal yang perlu diperhatikan :
a. Stroke merupakan penyebab utama disabilitas jangka panjang.
b. Sebagian besar penderita stroke memiliki disabilitas yang menetap saat pulang dari perawatan.
c. Apabila perawatan tidak optimal, dapat menimbulkan berbagai komplikasi.
d. Tujuan utama adalah agar penderita dapat melakukan aktivitas sehari hari dengan normal dan mencegah komplikasi( hidup berkualitas).

Edukasi dilakukan dengan pendekatan interaktif melalui sesi tanya jawab dan disambut antusias oleh para pengunjung yang hadir di ruang tunggu pendaftaran.

Terpisah, Direktur RSUD Sulawesi Barat, dr. Musadri Amir Abdullah menegaskan, pihaknya terus berkomitmen untuk tidak hanya memberikan pelayanan kuratif, tetapi juga promotif dan preventif melalui edukasi kesehatan masyarakat yang berkelanjutan.

Kegiatan edukasi hari stroke sedunia ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antara tenaga kesehatan dan masyarakat dalam mewujudkan Sullawesi Barat yang sehat, unggul, dan berkarakter. (*/Naf)