Humaniora

Waspada Bencana Hidrometeorologi !

Wacana.info
Angin Kencang Bikin Panggung di Mamuju Festival Roboh. (Foto/Instagram)

MAMUJU--Tanpa aba-aba. Rabu (29/10) siang, musibah angin kencang melanda sebagian wilayah di Kabupaten Mamuju.

Dari beberapa sumber, bencana hidrometeorologi itu cukup merusak. Angin kencang yang berdurasi cukup pendek tersebut sudah lebih dari cukup untuk merusak bangunan, beberapa fasilitas umum, termasuk bikin sejumlah pohon tumbang.

Amukan angin baru mereda setelah hujan mengguyur. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Provinsi Sulawesi Barat, Suandi Mengimbau masyarakat untuk senantiasa waspada.

"Untuk tetap waspada mengantisipaso anomali cuaca yang tiba-tiba berubah. Waspadai longsor untuk masyarakat yang berada di Ketinggian. Bagi masyarakat yang berada di pesisir, untuk tetap memperhartikan siklus alam. Fakta angin kencang hari ini sangat tiba-tiba terjadi," beber Suandi kepada WACANA.Info.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Sulbar. (Foto/Istimewa)

Suandi menambahkan, sebagian besar wilayah Sulawesi BARat memang menyimpan potensi dan risiko bencana akibat cuaca ekstrem. Selain longsor dan angin kencang, Suandi juga meminta masyarakat yang tinggal di kawasan permumikan untuk mmewaspadai terjadinya rob atau banjir yang diakibatkan tingginya intensitas hujan dalam beberapa waktu terakhir.

"Kami dari BPBD tak henti-hentinya berkoordinasi ke beberapa wilayah yang kami perkirakan berdampak atau punya potensi yang besar terjadinya bencana hidrometeorologi. DAlam waktu dekat, BPBD akan membentuk tim khusus untuk antisispasi bencana hidrometeorologi. AKtualisasinya nanti akan melibatkan stakeholder lain agar ketika terjadi kondisi yang tidak diinginkan, itu mudah ntuk kita melakukan pergerakan," demikian Suandi.

Panggung Utama Mamuju Festival Roboh

Padahal sudah di tahap final. Seremoni pembukaan Mamuju Festival terpaksa harus ditunda.

Angin kencang Rabu siang itu meluluhlantakkan anjunggan pantai Manakarra; tempat pelaksanaan event. Sejumlah tenda yangg diperuntukkan bagi pelaku UMKM rusak diterjang angin.

Tenda UMKM Porak-poranda Akibat Angin Kencang. (Foto/Instagram) 

Tak cuma itu, panggung utama Mamuju Festival yang sudah berdiri juga ikut roboh. Perangkat sound system yang sudah terpasang pun ikut tumbang bersama rigging. Layar LED di atas panggung pun demikian, ikut terdampak diterpa angin kencang.

Kandora pro, vendor sound system di Mamuju Festival terpaksa harus menerima kenyataan. Meski sebagian perangkat pengeras suaranya tak mengalami kerusakan berarti.

"Tapi yang line array (perangkat speaker yang terpasang tergantung), kami belum periksa betul. Mungkin ada yang rusak, tapi entahlah. Kami belum cek. Yang lain, Alhamdulillah masih aman," tutur Rafly.

Mamuju Festival yang sedianya bakal bergulir mulai Rabu (29/10) malam, terpaksa harus ditunda. Dalam penyampaian resminya, penyelenggara Mamuju Festival mengumumkan bahwa seremoni pembukaan Mamuju Festival ditunda.

Seremoni Pembukaan Mamuju Festival Ditunda. (Foto/Instagram)

Konsisten Pantau Kondisi Cuaca

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Provinsi Sulawesi Barat terus memantau kondisi cuaca di seluruh wilayah Sulawesi Barat. Pemantauan dilakukan secara berkala berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta laporan dari BPBD kabupaten.

Plt. Kepala Pelaksana BPBD Sulawesi Barat, Muhammad Yasir Fattah mengatakan, pihaknya tetap siaga menghadapi potensi bencana yang dipicu oleh kondisi cuaca ekstrem, terutama pada masa peralihan musim dan intensitas hujan tinggi di sejumlah wilayah.

"Pusdalops BPBD Sulbar tetap konsisten memantau perkembangan cuaca harian dan melakukan koordinasi dengan BPBD kabupaten untuk memastikan kesiapsiagaan daerah terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin kencang,” terang Yasir Fattah.

Ia meminta seluruh jajaran BPBD di kabupaten untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan memperkuat koordinasi lintas sektor, terutama dalam penyampaian informasi dini kepada masyarakat di wilayah rawan bencana.

(Foto/Dinas Kominfo, Persandian dan Statistik)

"Koordinasi antar-BPBD sangat penting agar respon terhadap bencana dapat dilakukan secara cepat dan terarah," tutup Muhammad Yasir Fattah. (*/Naf)