Advertorial

Menteri Iftitah Buka Retreat; Komitmen untuk Pembangunan Inklusif dan Berkelanjutan di Sulbar

Wacana.info
(Foto/Dinas Kominfo, Persandian dan Statistik)

MAMUJU--"ketika saya diundang untuk hadir dalam retreat ini, tentu saya upayakan hadir. Alhamdulillah hari ini kita bisa laksanakan juga. Saya datang dengan kekuatan penuh dengan dua dirjen, karena di transmigrasi hanya dua dirjen,". Hal itu diusampaikan Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara saat membuka retreat pejabat Eselon II dan tenaga ahli di Makorem 142/Tatag, Mamuju, Jumat (18/07).

Menteri Iftitah mengaku senang diundang Gubernur Suhardi Duka datang ke provinsi ke-33 ini. Terlebih Karena Sulawesi Barat merupakan salah satu dari tiga provinsi yang mekar karena sumbangsih sektor transmigrasi.

Kata dia, kehadirannya di Sulawesi Barat tak sekadar dengan janji-janji. Ia datang dengan sangat membangun Sulawesi Barat yang jauh lebih baik. Pihaknya juga telah menyiapkan beberapa master plan untuk pembangunan transmigrasi di Sulawesi Barat.

Bukan saja karana arahan langsung dari Presiden Prabowo untuk mengentaskan kemiskinan dan membangun kawasan ekonomi baru, tetapi juga karena Menteri Iftitah melihat ada banyak sekali potensi yang bisa dieksplorasi bersama dengan sebaik-baiknya.

"Tentu saja dengan tetap memperhatikan lingkungan," ungkapnya

Ia berharap, retreat ini dapat menciptakan satu pola pikir baru bahwa transmigrasi saat ini bukan lagi sekadar perpindahan penduduk, tetapi bagaimana meningkatkan kesejahteraan, membangun pertumbuhan ekonomi baru yang inklusif dan berkelanjutan.

(Foto/Dinas Kominfo, Persandian dan Statistik)

"Itu yang lebih penting lagi. Dan juga lebih utama lagi adalah bagaimana munculnya leadership dari retreat ini dari kepala dinas dan juga kepala daerah yang nanti akan di desain secara lebih paripurna oleh pak gubernur supaya ada tanggungjawab termasuk dalam pengawalan program dan anggaran," ucapnya. 

Di kesempatan yang sama, Gubernur Suhardi Duka menjelaskan, pelaksanaan retreat adalah tindaklanjut dari pelaksanaan retreat di Magelang yang diikuti pata gubernur dan bupati Februari 2025 yang lalu. 

Kata dia, retreat ini bertujuan untuk menyatukan, menghadirkan kekompakan para pejabat OPD, staf ahli dan tenaga ahli dalam upaya mempercepat proses pembangunan daerah maupun pembangunan nasional. 

"Kami provinsi Sulbar memiliki tantangan berat hampir semua indikator ekonomi makro dan mikro semua di bawa rata-rata nasional, pertumbuhan ekonomi, tingkat kemiskinan dan ketimpangan wilayah semua menjadi tantangan Sulbar. Tidak ada jalan lain kita harus membangun bersama-sama dengan melibatkan semua stakeholder dan investasi," kata Gubernur Suhardi Duka.

Suhardi Duka yang Bupati Mamuju periode 2005-2015 itu tahu persis bahwa Kabupaten Mamuju, Mamuju Tengah dan Pasangkayu bisa berkembang karena kebijakan pemerintah di sektor transmigrasi. Olehnya dia berharap tidak hanya tiga Kabupaten saja akan menjadi fokus transmigrasi, tapi di enam kabupaten yang ada.

"Kabupaten Polman, Majene, Mamasa juga harus ikut merasakannya sentuhan bidang Transmigrasi," harap Gubernur Suhardi Duka. 

Gubernur Suhardi Duka juga meminya kesediaan Menteri Transmigrasi untuk dapat memberikan pembekalan dan kepada seluruh peserta retreat. Dia malaporkan sekitar 50 peserta yang mengikuti retreat ini terdiri dari Kepala OPD, staf ahli dan tenaga ahli Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Barat.

"Kita mengundang Pak Mentri karena menjadikan Sulbar menjadi salah satu prioritas nasional untuk transmigrasi. Dan kami menyambut baik dan enam kepala daerah dan saya gubernur sangat bersukacita dengan itu," ungkap Gubernur SDK. 

Retreat sendiri direncanakan bakal digelar selama tiga hari. Para peserta akan mengikuti serangkaian kegiatan di Korem 142/Tatag dari Jumat 18 Juli 2025 hingga Minggu 20 Juli 2025. (*/Naf)