Cuaca Ekstrem Memakan Korban, Bantuan Mengalir

MAMUJU--Hujan dengan intensitas tinggi ditambah angin kencang melanda sebagian besar wilayah kabupaten Mamuju nyatanya memakan korban. Tercatat 11 rumah serta satu bangunan sekolah di kecamatan Tapalang rusak akibat diterjang derasnya gelombang air laut, Sabtu (11/01) petang.
Kepala Desa Taan, kecamatan Tapalang, Rahmat Kasim menguraikan, terjangan air laut akibatn cuaca ekstrem terjadi pada pukul 17.30 Wita. Saat itu, terjangan air laut tak lagi mampu dibendung tanggul.
"Air laut menerjang masuk ke rumah-rumah warga," tutur Rahmat Kasim via rilis media Humas Pemkab Mamuju yang diterima WACANA.Info, Senin (13/01).
Beruntung, tak ada korban jiwa akibat perstiwa itu. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, warga yang tinggal di wilayah pesisir diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya.
"Kami menghimbau warga untuk sementara mengungsi di tempat-tempat yang lebih aman," begitu kata Rahmat Kasim.
Pasca peristiwa tersebut, beberapa pihak pun turun langsung menyalurkan bantuan untuk para warga yang terdampak. Fraksi Demokrat, DPRD kabupaten dan provinsi bersama MPC Pemuda Pancasila kabupaten Mamuju menyalurkan ragam bantuan kepada korban berupa pakaian serta bahan makanan kepada warga yang terdampak.
Anggota fraksi Demokrat DPRD Sulawesi Barat, Firman Argo Waskito mengatakan, dalam kunjungan tersebut pihaknya juga meninjau kondisi tanggul penahan ombak yang ada di lokasi.
"Tanggul yang hancur ini selanjutnya akan kita konsultasikan dengan pihak Balai. Mudah-mudahan dapat segera ditangani melalui kucuran dana APBN tahun 2021, sekaligus menjadi bahan laporan ke Anggota DPR-RI untuk segera dapat perhatian khusus dan masuk program prioritas, sebab Pak SDK (Suhardi Duka) saat ini masuk di Banggar," urai Firman dalam keterangan tertulisnya.
Pemkab Mamuju Bangun Posko
Aksi cepat pasca musibah juga ditunjukkan jajaran pemerintah kabupaten Mamuju. Berbekal instruksi langsung dari Bupati Mamuju, Habsi Wahid, Binas Sosial dan BPBD Mamuju menggelar rapat khusus di Rujab Sekda Mamuju, H Suaib, Minggu (12/01) untuk membicarakan langkah yang mesti diambil pasca persitiwa tersebut.
Tim dari Dinsos dan BPBD Mamuju Saat Meninjau Lokasi Bencana di Kecamatan Tapalang. (Foto/Humas Pemkab Mamuju)
Sebagai langkah awal, Dinas Sosial dan BPBD kabupaten Mamuju mendirikan posko darurat untuk membantu para korban yang terdampak musibah itu.
"Selanjutnya seluruh tim akan melakukan survei ke desa lain hingga ke kecamatan Tapalang Barat untuk didata dan dilakukan tindakan," ujar Kepala Dinas Sosial kabupaten Mamuju, Lutfi Muis.
Kepala BPBD kabupaten Mamuju, Ali Rahman mengatakan, pihaknya pun melibatkan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) kabupaten Mamuju dalam penanganan musibah akibat cuaca ekstrem itu.
"Sehingga langkah yang dilakukan akan langsung terkorelasi lintas sektor," sumbang Ali Rahman.
Wakil Bupati Mamuju, Irwan Pababari dalam kunjungannya ke lokasi bencana meminta Dinas Sosial dan BPBD untuk segera memberikan bantuan yang bersifat jangka pendek.
Wakil Bupati Mamuju, Irwan Pababari Saat Meninjau Lokasi Bencana. (Foto/Humas Pemkab Mamuju)
Sembako dan pakaian dan sejenisnya jadi item yang diharapkan segera disalurkan kepada para korban.
Untuk jangka panjang, Irwan pun bakal berkomunikasi dengan balai yang menangani khusus hal tersebut agar dapat memprogramkan pembangunan tanggul penahan ombak di areal yang setiap tahun sering mengalami kejadian serupa.
"Warga untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang kemungkinan masih akan terjadi. agar masyarakat mulai merubah mindset untuk tidak membangun rumah terlalu dekat dengan bibir pantai agar terhindar dari resiko bencana," ujar Irwan Pababari.
Berikut nama pemilik rumah korban bencana akibat cuaca ekstrem di kecamatan Tapalang:
1. Amiruddin
2. Baharuddin
3. Fahri
4. Baharuddin S
5. Astar
6. Nu'mang
7. Muh.Sahid
8. Rasada
9. Ukka
10. Baddu
11. Lukman
12. Sekolah SDN Serang Desa Taan
Sumber Data: Pemkab Mamuju
(*/Naf)