MAMUJU--Pemilukada Mamuju baru akan digelar tahun 2020 mendatang. Meski terbilang masih jauh, bola panas tentang figur-figur potensial penantang Pemilukada Mamuju terus menggelinding di ruang-ruang publik.

Habsi Wahid, adalah salah satu figur yang dipastikan bakal ikut ambil bagian dalam kontestasi elektoral bertajuk Pemilukada itu. Pria yang Bupati Mamuju itu pun memastikan diri untuk melanjutkan kepemimpinannya untuk periode kedua.

Juru bicara Habsi Wahid, Herlin menegaskan, kepastian majunya Habsi Wahid di pentas Pemilukada Mamuju merupakan muara dari panjangnya diskusi internal yang dilakukan. Habsi Wahid menilai, adalah hal yang penting untuk melanjutkan kepemimpinan di 'Bumi Manakarra' ini.

Jika Habsi Wahid memastikan diri untuk fight, lantas siapa yang jadi tandemnya nanti ?.

Menjawab pertanyaan itu, Herlin menegaskan, hingga kini, pihaknya sama sekali belum menetukan sikap soal siapa pendamping sang kandidat. Herlin menyebut, Habsi Wahid masih membuka pintu selebar-lebarnya bagi siapa saja figur yang hendak membangun komunikasi politik demi kepentingan Pemilukada Mamuju.

"Kita semua menginginkan proses demokrasi ini berlangsung haronis. Kami tegaskan, sampai saat ini, Pak Habsi Wahid belum memiliki pasangan. Beliau membuka ruang yang seluas-luasnya bagi siapa saja untuk membangun komunikasi dengan Beliau," papar Herlin dalam konfrensi pers yang digelar di salah satu cafe di Mamuju, Kamis (15/08).

Penegasan di atas, sambung Herlin, sekaligus mengklarifikasi isu yang berseliweran terkait Habsi Wahid dan beberapa nama yang terus disebut-sebut bakal jadi tandemnya di Pemilukada. 

"Sedikit meluruskan terkait opini yang berkembang. Agar masyarakat kita bisa mendapatkan informasi yang bijak," sambung Herlin, pria yang juga ketua Garda Muda Habsi Wahid itu.

Herlin pun membocorkan lima poin kriteria calon pendamping Habsi Wahid di Pemilukada Mamuju mendatang. Kelimanya masing-masing; memiliki kapasitas, kapabilitas, elektabilitas, akseptabilitas, serta popularitas. Kemudian Berpikir maju, energik dan berpengalaman di berbagai lembaga pemerintahan.

"Yang ketiga peduli pada isu gender," beber Herlin.

Lalu sosok tersebut juga mesti paham betul apa dan bagaimana karakter masyarakat Mamuju. Dan yang terakhir, tidak pernah terlibat kasus hukum, berintegritas serta bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. (Naf/B)