Kasus yang Sering Terjadi di TPS Disimulasikan KPU Mamuju
MAMUJU--Tak sekedar menyimulasikan proses pemungutan suara di TPS, KPU Mamuju juga memberi pemahaman kepada masyarakat tentang sejumlah kasus tertentu yang acap kali berpotensi menjadi masalah selama proses itu berlangsung.
Beberapa kasus, seperti pemilih yang ngotot untuk menyalurkan hak pilihnya meski tak terdaftar dalam DPT, atau kasus lainnya yang berpotensi membuat ricuh pelaksanaan pemungutan suara, disimulasikan KPU di hadapan ratusan masyarakat desa Kalukku Barat, Minggu (17/03).
Simulasi yang dipusatkan di lapangan sepak bola desa Kalukku Barat itu juga disosialisasikan tentang tata cara mencoblos surat suara, termasuk item-item yang menentukan apakah surat suara itu sah atau tidak.
Komisioner KPU Mamuju divisi teknis pelaksanaan Pemilu, Asriani memimpin jalannya sosialisasi tersebut, sekaligus secara bergantian memberi penjelasan kepada masyarakat yang hadir tentang item-item tersebut.
Ditemui usai pelaksanaan simulasi, Ketua KPU Mamuju, Hamdan Dangkang menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan upaya KPU dalam mensosialisasikan kepada masyarakat tentang apa dan bagaimana tata cara pemungutan suara di TPS.
"Paling tidak, masyarakat secara umum dapat memahami dan mengetahui bagaimana cara mencoblos yang benar di TPS," terang Hamdan.
Tentang beberapa kasus yang berpotensi membuat ricuh pelaksanaan pemungutan suara, Hamdan berharap, simulasi tersebut dapat memberi gambaran tentang bagaimana masyarakat, termasuk petugas KPPS untuk menyikapinya.
"Sengaja juga kita simulasikan berbagai kasus di TPS itu supaya KPPS ini memahami seperti apa langkah yang harus diambil jika kasus tersebut terjadi di lapangan. Termasuk bagaimana masyarakat harus bersikap," sambung Hamdan.
Selain dipadati oleh ratusan masyarakat, simulasi tersebut juga dihadiri oleh seluruh Kapolsek se kabupaten Mamuju. Termasuk beberapa aparat dari TNI. Wakapolres Mamuju, Kompol Zulkarnain pun mengapresiasi kegiatan tersebut.
"Ini sesi yang baik. Bisa memberi informasi kepada masyarakat terkait pelaksanaan pemungutan suara. Jangan sampai masih ada masyarakat kita yang tidak tahu tentang tata cara pemungutan suara itu," begitu kata Kompol Zulkarnain. (*/Naf)









