BPS Sulbar: Perbandingan Garis Kemiskinan di Kota dan Desa Meningkat
MAMUJU--Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Barat membuka data perbandingan Garis Kemiskinan (GK) antara wilayah perkotaan dan perdesaan.
Garis kemiskinan perkotaan pada september 2018 diketahui meningkat sebesar 1,59 Persen bila dibandingkan Maret di tahun yang sama. Angka tersebut diumbar BPS Sulawesi Barat dalam sebuah konferensi pers di kantor BPS, Selasa (15/01) kemarin.
"Sedangkan untuk GK di daerah perdesaan yang sebesar Rp. 323.561,- per kapita per bulan, meningkat 1,59 Persen dibandingkan Maret 2018 dan meningkat 2,67 Persen dibandingkan September 2017," ujar Kepala BPS Sulawesi Barat, Win Rizal.
Win Rizal menambahkan, Nilai Tukar Petani (NTP) pada september 2018 ada di level 111,43 Persen. Meningkat sebesar 1,19 Persen jika dibandingkan Maret 2018. Hal tersebut dianggap jadi alasan penduduk miskin yang bekerja di sektor pertanian khususnya di wilayah pedesaan keluar dari garis kemiskinan.
"Peningkatan kesejahteraan petani menyebabkan beberapa penduduk miskin yang bekerja di sektor pertanian meningkat kesejahteraannya. Sehingga persentase penduduk miskin berkurang," papar dia.
Untuk mengukur kemiskinan, Win Rizal menyebut, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar atau 'basic needs approach'.
Dengan pendekatan itu, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.
"Dengan pendekatani ini, dapat dihitung 'headcount index'. Yaitu persentase penduduk miskin terhadap total penduduk," pungkas Win Rizal. (Keto/B)