Aksi PTT/GTT, Gubernur Sulbar Dipaksa Temui Demonstran

Wacana.info
Aksi Unjuk Rasa di Kantor Gubernur Sulbar. (Foto/Lukman Rahim)

MAMUJU--Tak kurang dari seratus orang dari forum Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) berikut puluhan massa dari latar belakang organisasi kemahasiswaan menggelar aksi unjuk rasa di kantor Gubernur Sulawesi Barat, Rabu (9/01).

Tuntutan tentang kejelasan nasib GTT/PTT masih menjadi isu utama yang disuarakan massa aksi dalam unjuk rasa hari itu. Gaji mereka yang belum terbayarkan selama lima bulan terakhir jadi fokus utama tuntutan para GTT/PTT dan mahasiswa.

Dalam orasinya, para massa aksi mendesak agar Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar untuk menemui mereka. Sudah berjam-jam 'berkoar-koar', Ali Baal belum juga menemui massa aksi.

Sikap Gubernur yang enggan menemui massa aksi itu disesalkan pendemo. Kata mereka, surat pemeberitahuan unjuk rasa sudah dilayangkan sejak beberapa hari sebelumnya.

"Apa lagi yang kami tidak penuhi. Kami sudah menyurat tiga kali 24 jam. Kenapa Pak Gubernur tidak mau menemui kami," kesal koordinator aksi, Ahyar dalam orasinya.

Sejumlah pimpinan OPD sedianya bersiap untuk menemui massa aksi. Namun, mereka ngotot hanya bersedia untuk berdialog dengan Gubernur saja, bukan yang lain.

Kondisi tersebut sempat diwarnai kericuhan antara demostran dengan aparat keamanan. Beruntung, kedua belah pihak masih dapat menahan diri hingga bentrok tak terjadi.

Lewat proses negosiasi dengan aparat keamanan, akhirnya perwakilan pengunjuk rasa dapat masuk ke ruangan Gubernur dan berhasil mendesak Ali Baal Masdar untuk keluar menemui para pengunjuk rasa.

Saat telah berhadap-hadapan dengan pengunjuk rasa, Ali Baal nyatanya tak mampu memberi penjelasan yang dapat diterima oleh pengunjuk rasa. Ali hanya dapat berjanji akan melakukan serangkaian evaluasi.

"Nanti kami akan melakukan evaluasi," ujar Ali Baal.

Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar Saat Menemui Demonstran. (Foto/Lukman Rahim)

"Soal anggaran itu karena APBD Perubahan kita ditolak. Saya tidak mau menanggapi nanti saya salah bicara lagi," begitu kata dia.

Kurang lebih 20 menit lamanya Ali Baal berdialog dengan pengunjuk rasa yang sudah berjam-jam menunggu. Tak banyak hal yang disampaikan oleh Ali Baal lalu kemudian pergi meninggalkan para pengunjuk rasa.

"Sudah yah, terima kasih," cetus Ali Baal kemudian berbalik ruang kantor Gubernur.

Langkah Ali Baal yang meninggalkan dialog tersebut membuat para pengunjuk rasa menghardik dan meneriaki Bupati Polman dua periode itu. Oleh massa, penjelasan yang disampaikan Ali Baal sama sekali tidak menjawab persoalan yang dihadapi GTT/PTT di Sulawesi Barat.

"Ini contoh pemimpin yang tidak bertanggungjawab," ucap Ahyar dari atas mobil tempatnya ia berorasi.

Puas melampiaskan kekesalan lewat orasi selama berjam-jam, para pengunjuk rasa kemudian melanjutkan aksinya serupa di gedung DPRD Sulawesi Barat. (Keto/A)