Agar Publik Tak Mudah Panik, Ini Kata Ka Kanwil Kemenag Sulbar
MAMUJU--Ragam isu seputar bencana tsunami sempat menyebar luas di ruang publik Mamuju beberapa waktu lalu. Parahnya, isu yang tak jelas dari mana sumbernya itu dengan mudahnya dipercaya publik.
Alhasil, kepanikan sempat melanda sebagian masyarakat Mamuju. Buktinya, ada yang sampai memilih meninggalkan kediamannya untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Maraknya kegiatan yang berbau musyrik, serta ritual-ritual tertentu yang sering dilakukan masyaraka dianggap sebagai penyebab utama bencana dahsyat di Mamuju. Kurang lebih isu yang berhembus cukup kencang kala itu menjelaskan demikian.
Plt Ka Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Barat, M. Mufli B Fattah meminta publik untuk tetap percaya kepada Kementrian Agama dalam hal memberi penilaian atas kegiatan yang dianggap melanggar norma agama.
"Publik harus percaya kepada tokoh-tokoh agama, penyuluh agama dan itu tetap menjadi pantauan dari Kementerian Agama. Kalau itu arahnya itu perbuatan syirik, tentu kita akan cegah," kata M. Mufli saat ditemui usai peringatan hari Amal Bakti ke-73 di Kanwil Kemenag Sulawesi Barat, Kamis (3/01).
Satu hal yang ditekankan Mufli ialah publik hendaknya tetap menjaga kerukunan antara ummat beragama. Serta tetap menjalin koorinasi dengan lembaga negara ketika mendapati isu yang tidak jelas.
"Kemarin ada muncul berita bahawa tanggal 28 akan ada tsunami. Kami merespon bahwa hal itu tidak benar karena lembaga yang berkompeten tidak ada yang penyampaikan begitu, baik siaga satu maupun kesiapan-kesiapan lainnya," begitu kata M. Mufli B Fattah. (Keto/B)