Belum Pemilu, KPU Sudah Didemo
MAMUJU--Pelaksanaan Pemilu masih menyisakan waktu beberapa bulan lagi. Belum juga pesta demokrasi itu digelar, sekretariat KPU Sulawesi Barat sudah didemo oleh ratusan massa, Rabu (26/09).
Susana di KPU Sulawesi Barat tiba-tiba saja berubah menjadi ricuh. Bentrok antara pihak keamanan dan ratusan pengunjuk rasa pun pecah. Para pengunjuk rasa yang menuntut untuk bertemu dengan anggota KPU melempari aparat kepolisian dengan balok dan botol plastik.
Ratusan massa yang informasinya datang dari berbagai daerah itu sebelumnya berunjuk rasa di Kantor Bawaslu Sulawesi Barat. Rupanya, mereka tidak menerima hasil keputusan KPU. Massa bahkan sempat membakar ban bekas, dan terlibat pekelahian dengan petugas keamanan.
Aparat keamanan gabungan TNI dan Polri akhirnya berhasil mengendalikan situasi dengan memukul mundur ratusan pendemo. Massa yang tidak puas, lalu beralih sasaran ke Kantor Bupati Mamuju. Di sana, massa kian bringas. Tak ayal, polisi terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan, massa yang sudah tersulut emosi tak kendur.
Hal di atas merupakan skenario itu merupakan simulasi pengamanan kota dan obyek vital yang dilakukan jajaran Polda Sulawesi Barat, Polres Mamuju dan TNI.
Simulasi Unjuk Rasa. (Foto/Lukman Rahim)
Kapolres Mamuju, AKBP Muhammad Rivai Arvan menjelaskan, simulasi tersebut sudah dilakukan selama 3 hari di sejumlah tempat dengan tujuan untuk melatih aparat keamanan saat menghadapi situasi yang anarkis.
"Situasi yang ada unjuk rasa dan seterusnya. Sehingga anggota mengetahui tahapan-tahapan yang harus dilalui jika menghadapi unjuk rasa. Berunjuk rasa yang aman, damai ataupun berunjuk rasa yang sampai anarkis," jelas Rivai Arvan saat ditemui usai kegiatan simulasi itu.
"Jumlah personel yang kita libatkan ini hampir empat ratus orang. Mulai dari satuan Sabhara Polda, Brimob, Polres termasuk dengan TNI," tutup AKBP Muhammad Rivai Arvan. (Keto/A)