PMII Mamuju Jadikan Aksi Unjuk Rasa Sebagai Kado HUT Sulbar ke-14

Wacana.info
Aksi Unjuk Rasa PMII Mamuju di HUT Sulbar ke-14. (Foto/Lukman Rahim)

MAMUJU--Awalnya, aksi unjuk rasa sejumlah aktivis PMII cabang Mamuju berjalan damai. Beberapa saat kemudian, kondisi aksi pun berubah jadi rusuh.

Aksi saling dorong antara massa aksi dengan aparat kepolisian pun tak terelakkan pada unjuk rasa yang digelar bertepatan dengan HUT Sulawesi Barat ke-14.

Kejadian itu bermula saat massa aksi unjuk rasa mendesak untuk masuk ke dalam rapat paripurna istimewa peringatan HUT ke-14 Sulawesi Barat di DPRD Sulawesi Barat.

Koordinator aksi, Anca menegaskan, aksi tersebut bertujuan untuk menyampaikan aspirasi mahasiswa yang menilai Gubernur dan Wakil Gubernur, Ali Baal masdar-Enny Anggraeni Anwar telah gagal dalam mewujudkan visi misi kampanyenya selama satu tahun lebih memimpin jalannya pemerintahan.

"Satu tahun lebih kepemimpinan Ali Baal Masdar gagal. Visi misi saat kampanye hanya retorika," tegas Anca dalam orasinya.

Massa aksi juga membawa keranda mayat sebagai simbol matinya keberpihakan pemerintahan di bawah komnando Ali Baal-Enny Anggraeni pada upaya pembangunan di Sulawesi Barat.

Hal itu, kata Anca, bisa dibuktikan dengan serapan anggaran yang disebutnya baru ada di angka 30 Persen.

Terpisah, Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar menyebut, apa yang ditudingkan kepada pemerintahannya itu sangatlah tak berdasar.

"Mereka itu (massa aksi) kekurangan data lah itu. Ini sudah 50 persen ke atas kok. Tidak apa-apa, bagus untuk mencabuk kita semua. Tidak ada masalah," jelas Ali Baal Masdar. (Keto/A)