Mamuju di satu Dapil, Apa Kata Parpol ?

Wacana.info
Ilustrasi. (Foto/Net)

MAMUJU--KPU RI telah memutuskan irisan Daerah Pemilihan (Dapil) untuk Pileg 2019 mendatang. Di Kabupaten Mamuju, kecamatan Mamuju diprediksi bakal jadi zona neraka di Pileg nanti.

Berdasarkan keputusan KPU RI Nomor 293/PL.01.3-Kpt/06/KPU/IV/2018 yang diterbitkan pada tanggal 4 April 2018, kecamatan Mamuju ditetapkan berada di Dapil sendiri dengan jumlah kursi yang diperebutkan sebanyak 7 kursi.

Lalu, apa kata Partai Politik dengan terbitnya keputusan KPU RI itu ?.

Bakri Bestari. (Foto/Istimewa)

Ketua DPC PKB Mamuju, Muhammad Bakri Bestari menilai, KPU keliru dalam menetapkan irisan Dapil khususnya di kabupaten Mamuju. Menurutnya, adalah hal yang kurang ideal jika KPU memisahkan kecamatan Mamuju dan Simboro dalam pembagian Dapil untuk gelaran Pileg 2019 mendatang.

"Mamuju dan Simboro juga tidak terpisahkan secara kultur dan demografi. Masyarakatnya cenderung menyatu. Baik secara kekerabatan, maupun profesi. 
Seharusnya ini jadi pertimbangan KPU RI," ujar Bakri saat dihubungi, Minggu (8/04).

Kecamatan Mamuju yang jadi Dapil sendiri mebuat kecamatan Simboro, Tapalang, Tapalang Barat dan kecamatan Bala Balakang juga tergabung dalam 1 Dapil dengan jumlah kursi yang diperebutkan sebanyak 7 kursi.

Meski pertaruangan di Dapil Mamuju terbilang ketat, Bakri tetap optimis, mesin PKB dapat bekerja secara maksimal.

"PKB tetap saja optimis bisa dapat kursi di setiap Dapil," sebut pria yang kini disibukkan dengan usaha peternakan ayam itu.

Muhammad Reza. (Foto/Istimewa)

Terpisah, ketua DPC Gerindra Mamuju, Muhammad Reza tak begitu mempersoalkan keputusan KPU RI di atas. Ia pun menghormati apapun keputusan KPU RI tentang pembagian Dapil di Pileg 2019 nanti.

"Itu telah menjadi sebuah keputusan. Kami sebagai pimpinan Parpol peserta Pemilu 2019 tentu menghormati keputusan penyelenggara, dan apapun itu kami harus siap," kata Reza.

Alumnis SMA Negeri 1 Mamuju itu memilih untuk memperkuat konsolidasi partai jelang Pileg dan menjadikan keputusan KPU di atas sebagai pelecut semangat.

"Selanjutnya dalam waktu dekat kami akan merapikan barisan dengan melakukan rapat internal terkait keputusan tersebut. Kami juga tetap membuka peluang kepada putra putri terbaik yang ada di kabupaten Mamuju untuk ikut bersama-sama di dalam barisan kami sebagai Calon Legislatif peserta Pemilu 2019," terangnya.

Ikhwan Wahid. (Foto/Istimewa)

Sementara itu, Ikhwan Wahid, Ketua Bapilu DPD Hanura Sulawesi Barat mengatakan, untuk saat ini tak ada lagi yang mesti diperdebatkan terkait irisan Dapil berikut kuota kursi di masing-masing Dapil. Hal yang mesti dilakukan saat ini, kata pria yang akrab disapa Iwe itu, adalah memperkuat barisan. Termasuk dengan memantapkan komposisi Caleg.

"Kami di Hanura selalu siap. Untuk kemungkinan apapun, kami siap. Mau itu 4-10, atau 7-7, kami siap," tegasnya.

Ia mengatakan, pembagian Dapil khususnya di Mamuju tak begitu berpengaruh pada persiapan Hanura jelang Pileg. Aktivis sinematografi itu menyebut, kekuatan Hanura tidak semata-mata bertumpu pada kekuatan individu Caleg-nya.

"Kami tidak seperti itu. Kami optimis karena kekuatan utama kami ada di kerja mesin partai Hanura yang sedari dulu telah kami persiapkan," simpul Ikhwan Wahid. (Naf/A)