Sinkronisasi Visi Misi Pemerintah Baru Tak Libatkan Anwar Adnan Saleh ?

Wacana.info
Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar. (Foto/Manaf Harmay)

MAMUJU--Terhitung baru memulai kepemimpinannya di pemerintahan provinsi Sulawesi Barat, Gubernur Ali Baal Masdar langsung menuai sejumlah kritikan. Kali ini kritikan itu datang dari Forum Pembangunan Sulbar.

Dalam rilis media yang diterima WACANA.Info, Rabu (14/06), Ketua Forum pembangunan Sulbar, Rahyadi Ahmad menganggap, cara sinkronisasi visi misi Ali Baal dengan program pemerintah tidak tepat. Ia menyebut, idealnya Ali Baal mengajak mantan Gubernur dua periode Anwar Adnan Saleh ke dalam tim sinkronisasi yang belakangan dinamakan tim 9.

"Dalam melihat perkembangan pemerintahan di Sulbar di bawah kepemimpinan Gubernur Ali Baal, justru tidak menemukan bentuk keseriusan. Rapat kerja dengan kabuoaten tidak menghasilkan apa apa. Di sisi lain, mestinya mantan Gubernur Sulbar dua periode (Anwar Adnan Saleh) dilibatkan dalam tim 9 sebagai orang yang paham daerah dan memimpin Sulbar 10 tahun. Kita juga melihat, sepertinya Pak Gub ini tidak begitu memperhatikan wakilnya, seolah terlihat di publik kalau Wagub tidak di beri ruang," sebut Rahyadi Ahmad.

Tak hanya itu, Rahyadi juga membandingkan hasil kerja yang dilakukan Plt Gubernur Sulawesi Barat, Carlo B Tewu dengan apa yang sampai hari ini dilakukan oleh Ali Baal Masdar.

"Kita liat kerja Plt Gubernur. Dalam seminggu sudah bisa menata sistem pemerintahan yang elegan, tertib dan disiplin. Sebagai contoh kecil jalanan dan tata parkir, kebersihan dan keindahan kantor dan areal dijaga. Beliau juga terlihat jelas mendorong program Nawacita Pak Presiden, membuka ruang diskusi dengan berbagai elemen masyarakat. Sedangkan Pak Ali baal yang sudah hampir sebulan memimpin Sulbar tidak menunjukkan tanda tanda. Artinya, kita khawatir, kekuasaan ini hanya untuk membangun kekuasaan. Mestinya Gubernur sudah memperlihatkan keseriusannya membangun sulbar," terangnya.

Terhadap tim 9 di atas, Rahyadi beranggapan, mestinya semua pihak yang terlibat dalam tim tersebut secara nyata turun ke lapangan menyerap setiap aspirasi masyarakat. Harapannya, agar persoalan yang masih membelit masyarakat bisa segera dituntaskan oleh pemerintahan yang baru ini.

"Mestinya tim 9 turun menyerap aspirasi ke daerah, dan OPD, serta melihat postur anggran sehingga akan mudah menyusun rancangan pembangunan. Kita berharap Gubernur baru kita ini punya arah dalam pembangunannya. Tidak hanya mengembangkan sikap yang seolah olah elitis," simpul Rahyadi Ahmad. (*/Naf)