Mahasiswa Demo, Serikat Buruh Jalan Santai, Begini Beda Cara Memperingati May Day di Sulbar
MAMUJU--Sejumlah mahasiswa dari beragam organisasi menggelar aksi dalam rangka memperingati hari buruh (May Day), Senin (1/05). Mahasiswa tersebut merupakan gabungan dari organisasi HMI, PMII, FPPI, GMKI, dan Pembebasan.
Dalam aksinya tersebut, mahasiswa bahkan sempat 'menyandera' mobil dinas BKKBN berplat dinas DC 8.
Kordinator aksi, Wais Walkorni menjelaskan, penyanderaan itu dilakukan bukan untuk merusak fasilitas umum. Ia hanya sebatas meminjam kendaraan milik negara itu untuk digunakan sebagai panggung orasi bagi para pendemo.
“Aksi kami adalah aksi damai. Kami hanya meminjam mobil dinas ini sebagai panggung orasi. Ini adalah sebagai bentuk keprihatinan kepada buruh kita di seluruh rakyat Indonesia khususnya Sulbar,” Tegas Wais Walkoni.
Sementara itu, ketua HMI cabang Manakarra, Herlin menyebut, aksi menggunakan kendaraan dinas sebagai panggung aksi tersebut sebatas sebagai taktik perjuangan agar pemerintah memperhatikan nasib buruh di Indonesia.
Melihat apa yang dilakukan oleh para mahasiswa, pihak kepolisian langsung mengambil tindakan tegas untuk mengamankan keadaan. Di mata polisi, tindakan 'menyandera' mobil dinas itu sudah terbilang anarkis.
Menurut pihak kepolisian, aksi penyanderaan dan menjadikan mobil sebagai panggung orasi sudah masuk pelanggaran. Atas dasar itu, hingga pihak kepolisian mengerahkan personil untuk bersiaga mengawal sekaligus membubarkan aksi tersebut.
Singkat cerita, para demonstran dan pihak kepolisian akhirnya bersepakat untuk mengakhiri aksi damai dan tertib.
Sebagai informasi, sejumlah tuntutan mahasiswa pada aksi tersebut, diantaranya penghapusan skorsing magang, jaminan kesehatan, tolak upah murah, penolakan kriminalisasi buruh, naikkan upah buruh, stop TKA (Tenaga Kerja Asing), efektifkan jam kerja buruh sesuai pasal 77-78 Undang-Undang No 13 Tahun 2003, serta usut tuntas pelanggaran hukum pada kaum buruh.
Jika aksi mahasiswa memperingati hari buruh dilakukan dengan cara sedikit anarkis, beda dengan apa yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sulawesi Barat bekerjasama dengan Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI), Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) dan Dewan Pengupahan.
Mereka justru memperingati May Day dengan cara yang lebih fresh. Aksi jalan santai sengaja digelar khusus untuk memperingati hari buruh.

Jalan Santai Peringati Hari Buruh. (Foto/Facebook, Ashari Rauf)
Seperti kumpulan foto kegiatan gerak jalan santai yang diunggah oleh Ashari Rauf di akun facebooknya. Lengkap dengan keterangan foto yang ia unggah, Sekretaris DPC-SBSI Mamuju itu mengatakan, "Acara Jalan santai memeringati Hari Buruh (May Day) Internasional, 1 Mei 2017 di Mamuju yang diselenggarakan oleh Disnaker Provinsi Sulbar bekerjasama dengan Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI), Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) dan Dewan Pengupahan. Terimakasih kepada H. Ismail Zainuddin (Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar), Kombespol Tajuddin (Wakapolda Sulbar), Kolonel Priono (Kasrem 142 Tatag), Letkol Inf. M. Imran (Dandim 1418 Mamuju), H. Amri Mustafa (Ketua KSPSI), H. Taslim Tammauni (Ketua Kadin Sulbar), H. Herman Kulau (Ketua Apindo Sulbar) dan semua pihak lainnya.
Happy May Day; 'Tolak Tenaga Kerja Asing (TKA), Hentikan PHK, Sejahterakan Buruh Lokal,'".(Naf/A)









