Lapang Dada Terima Kekalahan dan SDK yang Meminta Maaf

Wacana.info
Kampanye Akbar SDK-Kalma di Polman Beberapa Waktu Lalu. (Foto/Manaf Harmay)

MAMUJU--Suhardi Duka (SDK) mengakui kekalahannya di momentum Pemilukada Sulawesi Barat. Itu ditandai dengan sikap lapang dada yang ia tunjukkan pada hasil final proses persidangan di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Rasanya, kami berdua 10 tahun memimpin kabupaten, Mamuju (SDK) dan Majene (Kalma Katta). Mungkin masih banyak yang tersia-siakan atau terlupakan dan bahkan tersakiti. Sehingga dinilai tidak layak untuk memimpin daerah yang lebih luas," kata SDK dalam rilis media yang diterima WACANA.info, kemarin.

Ketia DPD Demokrat Sulawesi Barat itu juga menegaskan, komitmen pengabdiannya untuk daerah masih akan ia lanjutkan, meski tak duduk di pucuk tertinggi pemerintahan di Sulawesi Barat ini.

"Mungkin Allah akan memberikan yang lain untuk pengabdian selanjutnya. Banyak lapangan pengabdian untuk kemaslahatan orang banyak yang menanti kami, sejauh itu didasari oleh ketulusan," ungkapnya.

Secara tulus, SDK pun memohon maaf kepada semua pihak sekiranya selama proses Pemilukada Sulawesi Barat, terdapat tingkah laku maupun ucapan yang menyinggung pihak lain.

"Kalau dalam perjalanan selama proses Pilgub termasuk kampanye ada kata-kata yang menyinggung dan kasar, saya mohon maaf. Itulah bumbu dalam proses demokrasi yang telah kita bangun selama ini," ungkap SDK. (Naf/A)