Stop Kekerasan Terhadap Wartawan !
MAMUJU–Dugaan tindak kekerasan yang dialami salah satu jurnalis tv di Mamuju berbuntut panjang. Jumat (3/02), puluhan wartawan dari berbagai media bersama LSM dan elemen Mahasiswa pun menggelar aksi damai sebagai bentuk kecamaan atas dugaan tindak pidana tersebut.
Bertempat di perempatan Jalan jenderal Sudirman, Mamuju, beberapa tuntutan disuarakan oleh pekerja media di Sulawesi Barat. Diantaranya mengutuk keras tindakan yang dilakukan para oknum yang melakukan kriminalisasi terhadap pekerja pers.
Seperti diketahui, dugaan kekerasan baru-baru ini dialami oleh salah seorang wartawan tv di Mamuju. Kejadiannya bermula saat wartawan tersebut hendak mengambil gambar proses pengerjaan gedung pembangunan Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) Regional Sulawesi Barat kemarin.
Entah karena persoalan apa, para pekerja di lokasi proyek tak terima ketika sang wartawan melaksanakan aktivitas jurnalistiknya. Kejadian itu pun berakhir dengan adanya dugaan pemukulan oleh para pekerja ke wartawan yang bekerja di salah satu stasiun tv lokal Mamuju tersebut.
Mantan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (Aji) Kota Mandar Sulawesi Barat, Sudirman Samual menganggap, tindakan yang dilakukan oleh para pelaku adalah tindakan kriminal. Itu sama saja dengan membungkam kebebasan pers di wilayah Provinsi Sulawesi Barat.
Saat berorasi di tengah aksi damai, Sudirman meminta kepada para penegak hukum untuk menangkap para pelaku penganiyaan terhadap rekan jurnalis, sekaligus menginvestigasi proyek besar pada pembangunan gedung RSUD Regional Sulawesi Barat yang dimaksud.
“Ini jelas–jelas pelanggaran hukum yang harus diberikan sanksi tegas kepada para pelaku yang melakukan tindakan anarkis terhadap pekerja pers. Jangan seenaknya mereka. Kami pun mempertanyakan proyek besar pada pembangunan gedung RSUD Regional Sulbar yang diduga ada aroma Korupsi disana,“ tegas Sudirman.
Tuntas melakukan aksi damai, puluhan jurnalis, LSM dan elemen mahasiswa pun bergeser ke area gedung pembangunan RSUD Regional Sulawesi Barat. menyuarakan hal yang sama, mereka pun meminta pihak perusahaan yang sementara bekerja untuk ikut bertanggungjawab atas terjadinya dugaan tindak kekerasan yang dialami salah satu pekerja media di Mamuju.
Di depan para buruh bangunan serta pihak kepolisian yang sedang melakukan rekontruksi, peserta aksi damai meminta agara pelaku penganiyaan menyerahkan diri kepada pihak kepolisian.
“Saya minta kepada pihak perusahaan agar menyerahkan karyawannya yang terlibat melakukan penganiyaan terhadap jurnalis saat melakukan peliputan. Kalau bisa kalian segera meninggalkan tempat saja, jika tidak bisa berbuat baik,” kata Sudirman Samual. (*)










