IPI; 17,4 Persen penentu Kemenangan SDK-Kalma atau ABM-Enny

Wacana.info
IPI. (Foto/www.indekspoliticaindonesia.com)

MAMUJU--Paparan hasil survei jelang Pemilukada Sulawesi Barat kembali dirilis Indieks Politica Indonesia (IPI). Direktur IPI, Suwadi Idris Amir memaparkan analisa data terakhir terkait peluang ketiga Pasangan Calon yang ikut bertarung. 

Data Lembaga IPI menggambarkan Pemilukada Sulawesi Barat akan jadi pertarungan antara pasangan nomor urut 1, Suhardi Duka (SDK)-Kalma Katta dengan Pasangan nomor urut 3, Ali Baal Masdar (ABM)-Enny Anggraeny. Suwadi menyebut, selisih perolehan elektabilitas keduanya tergolong tipis.

"Sehingga kedua pasangan tersebut harus memperebutkan suara mengambang, yang belum menentukan sikap, atau yang tidak menjawab. Persentase swing voters yang berjumlah 17,4 Persen akan mengunci kemenangan antara SDK-Kalma dan ABM-Enny," kata Suwadi kemarin.

Artinya, menurut Suwadi, SDK-Kalma dan ABM-Enny memiliki kans yang sama besar untuk bisa memenangkan pertaruangan Pemilukada Sulawesi Barat.

"Antara SDK-Kalma dan ABM-Enny mulai di pertengahan bulan Desember 2016 hingga awal Februari 2017, persentase elektabilitas mereka sangat ketat. Selisih diantara mereka hanya bermain di wilayah margin of error," sambungnya.

Tipisnya perbedaan tingkat elektabilitas tersebut mengharuskan ABM-Enny untuk mempertahankan basis-basis suaranya, jika tidak ingin direbut SDK-Kalma. Suwadi juga mengatakan, ABM-Enny harus mampu bersaing merebut wwing voters untuk menambah suaranya menuju kemenangan.

"Hal yang sama untuk SDK-Kalma. Mereka juga wajib mempertahankan suara di basis-basis utamanya, merebut suara ABM-Enny di basisnya, dan harus merebut lebih besar suara dari swing voters yang tersisa 17,4 Persen," cetus Suwadi.

Menurut Suwadi, pelaksanaan debat publik putaran terakhir yang bakal disiarkan secara live di salah satu statsiun tv nasional juga akan berpengaruh terhadapn seberapa besar peluang kedua pasangan itu untuk merebut dukungan dari swing voters.

''Debat Kandidat terakhir yang Live TV nasional harus dimanfaatkan SDK-Kalma dan ABM-Enny untuk keduanya dapat meyakinkan masyarakat Sulbar untuk memilih mereka," sebut Suwadi.

Disaat yang sama, Suwadi juga menilai, kans kemenangan bagi duet Salim S Mengga-Hasanuddin Mas'ud di Pemilukada Sulawesi Barat tergolong kecil.

"Dalam kurung waktu 44 hari terakhir, dari pertengahan Desember 2016, hingga awal Februari 2017, pergeseran dukungan antara SDK-Kalma dan ABM-Enny sangat dinamis, dan tidak konsisten, sehingga SDK-Kalma dan ABM-Enny harus saling menyalip dan harus saling berjuang merebut dukungan swing voters yang masih tersisa 17,4 Persen," pungkas Suwadi Idris Amir. (*)