Salim S Mengga Soal Caretaker, ‘Idealnya Datang Dari Pemerintah Pusat’

Wacana.info
Salim S. Mengga. (Foto/Manaf Harmay)

MAMUJU--Kandidat bakal calon Gubernur Sulawesi Barat, Salim S Mengga punya kriteria tersendiri soal figur pejabat caretaker Gubernur di Provinsi ke-33 ini. Ia berharap, siapapun yang jadi caretaker ialah ia yang sedikitpun tidak memiliki kepentingan khususnya jelang momentum Pemilukada, Februari Tahun depan.

"Caretaker itu kalau saya idealnya dari orang berlatar belakang pamong. Kalau bisa, itu berasal dari pejabat dari pusat, bukan di daerah. Harus diyakini bahwa yang bersangkutan harus adil. Figur yang sama sekali tidak punya kepentingan di momentum politik daerah ini," sebut Salim kepada WACANA.Info, kemarin.

Seperti diketahui, masa jabatan Gubernur, Anwar Adnan Saleh akan resmi berakhir pada awal Desember ini. Sejumlah nama yang berasal dari deretan pejabat Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat mulai disebut-sebut bakal diusulkan sebagai pejabat caretaker.

Salim berpandangan, menjadikan pejabat daerah sebagai caretaker jelang gelaran Pemilukada bisa memicu keraguan publik akan independensi birokrasi. 

"Kita ini manusia. Dalam setiap kali berkompetisi, besar hasrat kita untuk menang. Sementara kemampuan kita untuk mengendalikan hasrat menang itu tidak cukup kuat untuk kita berbuat adil. Saya sudah bilang, saya ini sudah 3 kali ikut Pilkada. Saya rasakan bagaimana tidak enaknya dicurangi orang, dan bagaimana orang yang berlaku curang menikmati kemenangannya. Ini harus dipotong, karena tidak mendidik masyarakat. Sebaiknya memang orang dari luar," sambungnya.

Yang dihindari oleh Salim ialah jangan sampai caretaker memiliki 'hubungan spesial' dengan salah satu kontestan di Pemilukada Sulawesi Barat. Jika memang seperti itu, akan sulit bagi birokrasi untuk berdiri di garis tak berpijak utamanya di momentum Pemilukada nanti.

"Bagaimana kita mau mewujudkan Pilkada yang bermartabat kalau penyelenggaranya sendiri, pejabat daerahnya sendiri tidak pernah jujur," cetusnya.

"Saya kira itu jalan yang terbaik. Mendatangkan figur dari pemerintah pusat bukan berarti kita mencurigai orang. Tapi kita mencegah, jangan  sampai karena kita menempatkan orang kita sendiri di sini, justru belakangan memunculkan fitnah," demikian Salim S Mengga. (A/Naf)