Enny Anggraeni Absen di Pendatanganan Pakta Integritas, Arif Wicaksono: Seharusnya Belau Hadir

Wacana.info
Lembar Pakta Integritas Bawaslu. (Foto/Manaf Harmay)

MAMUJU--Dosen Ilmu politik Universitas Bosowa Makassar, Arif Wicaksono punya pandangan tersendiri perihal ketidakhadiran bakal calon Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Enny Anggraeni di even penting yang digelar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), kemarin.

Ia menyayangkan absennya pendamping bakal calon Gubernur, Ali Baal Masdar (ABM) itu. Mengingat pentingnya even Bawaslu tersebut untuk dihadiri lengkap oleh pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur, seharusnya ABM datang tak sendirian.

"Seharusya Beliau (Enny Anggraeni) hadir. Acara itu kan cukup penting. Secara politis, ketidakhadiran Beliau bisa memunculkan efek politik yang buruk bagi pencalonan pasangan calon di Pilkada Sulbar," sebut Arif saat dihubungi, Minggu (23/10).

Seperti diketahui, Bawaslu menggelar pertemuan di ballroom d'Maleo Hotel Mamuju, kemarin. Pada kesempatan itu, Bawaslu mengundang lengkap seluruh kontestan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Barat.

Even yang mempertemukan seluruh kandidat tersebut juga dijadikan momentum pendandatanganan pakta integritas pernyataan komitmen bakal calon untuk menjalani proses Pemilukada dengan baik, damai serta tidak menggunakan cara-cara terlarang pada suksesi di pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Kandidat bakal calon Gubernur, Suhardi Duka dan Salim S Mengga masing-masing hadir didampingi oleh pasangannya, Kalma Katta dan Hasanuddin Mas'ud. Sayangnya, bakal calon Gubernur, Ali Baal Masdar (ABM) terpaksa datang tanpa pendamping lantara duetnya, Enny Anggraeni tak sempat hadir.

"Ketidakhadiran salah satu pasangan calon bukan tidak mungkin menimbulkan persepsi di masyarakat yang kemudian meragukan komitmen dari pasangan calon itu sendiri. Pendatanganan pakta integritas itu bentuk simbolis dari komitmen bersama bagi para pasangan calon. Jadi, absennya salah satu pasangan calon pada acara itu jelas menimbulkan efek politik yang tak baik baginya," kata Arif.

"Kecuali jika memang karena alasan yang sama sekali tidak memungkinkan bagi pasangan calon untuk tidak hadir, saya pikir tidak masalah. Tapi jika sepanjang memang masih mampu hadir, seharusnya datang. Apalagi dengan mengingat pentingnya kegiatan tersebut," sambungnya.

Lembar pakta integritas yang disiapkan Bawaslu pada acara tersebut akhirnya tak ditandatangani oleh Enny Anggraeni. Kolom tandatangan pada lembar pakta integritas pasangan ABM-Enny menyisakan tandatangan dari ABM saja.

"Memang benar, keduanya (ABM-Enny) memang sudah sepaket. Tapi dari kaca politik, keduanya juga mesti dilihat sebagai dua identitas politik yang berbeda. Apalagi kalau konteksnya komitmen bersama, seperti apa yang tertuang dalam pakta integritas Bawaslu itu. Jika opini publik kemudian meragukan komitmen dari salah satu pasangan calon, saya kira itu bisa saja terjadi. Seharusnya memang beliau datang," tutup Arif Wicaksono. (A/Naf)