Humaniora

Pesan Toleransi di Momentum Natal 2025

Wacana.info
(Foto/Satgaswil Sulbar Densus 88 AT)

MAMUJU--Natal, sebagai momentum peringatan kelahiran Yesus Kristus sebagai simbol kasih Allah bagi umat manusia. Di luar makna religiusnya, Natal juga menyampaikan pesan universal yang relevan bagi masyarakat luas, salah satunya adalah nilai toleransi.

Hal tersebut jadi pijakan utama yang mendasari Satgaswil Sulawesi Barat Densus 88 AT dalam pesan damai yang disuarakan di sejumlah titik di Provinsi Sulawesi Barat. Menggandeng sejumlah lembaga keagamaan lainnya, pesan damai itu disebarluaskan dalam bentuk pemasangan spanduk perayaan Natal dan tahun baru di sejumlah gereja di provinsi ke-33 ini.

Ka Satgaswil Sulawesi Barat Densus 88 AT, Kompol Soffan Ansyari menjelaskan, Di wilayah majemuk seperti Sulawesi Barat, perayaan Natal tak hanya jadi milik umat Kristiani saja. Ia jadi momentum kebersamaan lintas agama dan budaya. 

"Natal mengajarkan pentingnya hidup berdampingan secara damai, saling menghormati perbedaan dan menjaga kerukunan sosial," tutur Kompol Soffan Ansyari dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/12) malam.

Lewat pemasangan pesan damai di sejumlah titik itu, Kompol Anshari berharap, seluruh lapisan masyarakat Sulawesi Barat dapat memberi makna mendalam pada pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan. Sekaligus memberi ruang pemahaman bahwa perbedaan adalah keniscayaan yang harus diterima dengan lapang dada.

(Foto/Satgaswil Sulbar Densus 88 AT)

“Kita hidup di Indonesia yang kaya akan keberagaman. Mari kita jadikan keberagaman ini sebagai kekuatan dan bukan sebagai perpecahan. Toleransi, saling menghargai, dan saling mencintai adalah kunci utama dalam menciptakan harmoni di tengah-tengah keberagaman,” sambung dia.

Kompol Soffan Anshari juga menegeaskan pentingnya moderasi beragama yang wajib untuk terus dikumandangkan kepada seluruh lapisan masyarakat. Bahwa segala perbedaan itu harus dinikmati, bukan dipertentangkan.

"Ini penting sebab di sisi lain, ada kelompok-kelompok yang mulai menggerus dan menggangu perbedaan diantara masyarakat kita," demikian Kompol Soffan Anshari. (*/Naf)