Dihadapan Mahasiswa STIKes BBM, Salim Beberkan Strategi 'Sulbar Sehat'
POLEWALI-- Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Salim S Mengga menghadiri sekaligus membawakan kuliah umum di Stikes Bina Bangsa Majene, Rabu (05/11). Kegiatan tersebut dihadiri Ketua STIKes Bina Bangsa Majene, Ketua STIE Yasmin Majene, Ketua Alumni STIKes BBM Majene, serta ratusan mahasiswa dan dosen yang antusias mengikuti pemaparan orang nomor dua di Sulawesi Barat itu.
Dalam paparannya, Salim menegaskan, pembangunan kesehatan merupakan bagian tak terpisahkan dari misi besar pemerintah daerah dalam menciptakan masyarakat yang sejahtera dan berdaya saing.
Ia menjelaskan, pemerintah telah menginisiasi empat program unggulan (Quick Wins) untuk mempercepat pencapaian visi pembangunan daerah, yaitu:
1. Sulbar Sehat — peningkatan layanan kesehatan, pencegahan stunting, dan pemerataan tenaga medis.
2. Sulbar Cerdas — peningkatan mutu pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia.
3. Sulbar Responsif — tata kelola pemerintahan yang cepat, tanggap, dan transparan terhadap kebutuhan masyarakat.
4. Sulbar Berdaya — memperkuat ekonomi rakyat dan mendorong kemandirian masyarakat melalui pemberdayaan lintas sektor.
“Visi kita adalah membangun Sulawesi Barat yang maju dan sejahtera. Untuk itu, kita perlu sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat,” urai Salim S Mengga.
Salim juga mengajak mahasiswa STIKes Bina Bangsa Majene untuk menjadi agen perubahan di bidang kesehatan dan berperan aktif membangun kesadaran hidup sehat di tengah masyarakat.
Ia menekankan, kesehatan tidak hanya dibangun dari rumah sakit atau puskesmas, tetapi dimulai dari kesadaran individu, keluarga, dan lingkungan.
“Kesehatan masyarakat yang berkelanjutan bukan hanya tentang layanan medis, tetapi tentang cara kita menjaga kehidupan. Kita harus mencegah yang sehat agar tidak jatuh sakit, bukan sekadar mengobati,” bebernya.
Menurutnya, konsep pembangunan kesehatan berkelanjutan harus bersifat proaktif dan inklusif, dimulai dari lingkungan yang bersih, gizi yang cukup, air yang layak, serta kesadaran hidup sehat.
“Di atas semua itu, dibutuhkan manusia yang peduli, manusia yang punya hati untuk melayani. Kalian, mahasiswa kesehatan, adalah aset yang tak ternilai,” tegasnya.
Salim S. Mengga ikut menyoroti tantangan serius di sektor kesehatan, khususnya peningkatan angka stunting di Sulawesi Barat.
“Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan tahun 2024, prevalensi stunting di Sulbar naik 5,1 persen menjadi 35,4 persen dari tahun sebelumnya. Kenaikan ini tertinggi dalam lima tahun terakhir dan menempatkan Sulbar di posisi ke-3 secara nasional,” kata dia.
kondisi tersebut menjadi alarm bagi semua pihak untuk memperkuat kerja sama lintas sektor, termasuk dunia pendidikan, dalam mempercepat penurunan angka stunting.
“Masalah stunting bukan hanya soal gizi, tapi soal masa depan. Jika generasi kita tidak sehat, masa depan Sulawesi Barat juga terancam,” pungkas Salim S Mengga.
Sementara itu, Ketua STIKes Bina Bangsa Majene, Yuliana mengapresiasi kehadiran Wakil Gubernur yang telah meluangkan waktu memberikan kuliah umum.
“Kehadiran Bapak Wakil Gubernur merupakan kehormatan besar bagi seluruh civitas akademika STIKes BBM Majene. Ini menjadi suntikan energi dan motivasi bagi mahasiswa dan dosen untuk terus berkarya di bidang kesehatan,” ujar Yuliana.
Ia menambahkan, tema kuliah umum sangat relevan dengan peran perguruan tinggi kesehatan dalam mencetak tenaga kesehatan yang unggul secara akademik, berjiwa pengabdian, dan memiliki empati sosial terhadap masyarakat.
Yuliana berharap, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat terus memperkuat dukungan terhadap pendidikan. (*/Naf)









