Advertorial

Cegah IRET, Satgaswil Sulbar Densus 88 AT Sosialisasi Hingga ke Pelosok

Wacana.info
(Foto/Satgaswil Sulbar Densus 88 AT)

MAMUJU--Penyebarluasan paham paham Intoleran, Radikal, dan Terorisme (IRET) mesti dicegah. Tak cuma menyasar wilayah perkotaan saja, paham IRET bukan mustahil menyasar berbagai lapisan masyarakat yang bermukim di wilayah terepencil.

Asumsi tersebut jadi salah satu alasan diselenggarakannya bakti sosial dan sosialisasi pencegahan bahaya IRET yang dipusatkan di Dusun Mao, Desa Buttuada, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, Senin (27/10). Kegiatan yang diinisiasi Satgaswil Sulawesi Barat Densus 88 AT Mabes Polri bersama GMKI Mamuju serta Kanwil ATR/BPN Sulawesi Barat itu digelar di gereja Toraja Mamasa (GTM) Jemaat Betel Marano Klasis Kallan I.

Memaksimalkan pertalian kerja sama dengan berbagai pihak lewat agenda sosialisasi pencegahan bahaya IRET jadi salah satu tujuan pelaksanaan kegiatan yang dihadiri oleh para anggota GMKI cabang Mamuju, jemaat (GTM) Jemaat Betel Marano Klasis Kallan I, serta sejumlah perwakilan masyarakat hari itu. 

Hal tersebut disampaikan PS Kasatgaswil Sulawesi Barat Densus 88 AT Mabes Polri, Kompol Soffan Ansyari. Menurutnya, paham IRET tak punya hubungan dengan satu ajaran agama tertentu. Semua sgama, kata dia, mengajarkan kebaikan.

Kompol Soffan Ansyari juga mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk senantiasa waspada terhadap paham-paham yang menyimpang dan radikal yang bisa saja ditemui dikalangan lingkungan terdekat.

"Kepada masyarakat, kami berharap agar dapat mensosialisasikan pencegahan IRET ini. Kepada teman, keluarga maupun sepertemanan di lingkungan tempat tinggal masing-masing," tutur Kompol Soffan Ansyari.

Kepada para pemuka agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan aparatur pemerintah, Soffan Ansyari pun menitip harapan untu kiranya secara aktif ikut mendeteksi dan melaporkan apabila ditemukan adanya indikasi paham IRET, khususnya di Dusun Mao, Desa Buttuada, Bonehau.

"Jangan mudah percaya pada ajakan yang mengarah pada intoleransi. Waspadai informasi, selebaran, atau ajakan yang tidak jelas sumbernya, kuatkan pemahaman keagamaan kita dengan mengkonsumsi sumber yang sah dan moderat. Dan yang terpenting adalah jaga nama baik diri, kelompok, dan bangsa kita ini," demikian Kompol Soffan Ansyari.

Bakti sosial dan sosialisasi tersebut merupakan salah satu program pencegahan dari Satgaswil Sulawesi Barat Densus 88 AT Mabes Polri. Harapannya, sosialisasi yang massif dapat mencegah penyebarluasan paham IRET mulai dari lingkungan komunitas hingga ke keluarganya, kemudian mensosialisasikannya ke seluruh lapisan masyarakat. (*/Naf)