Sederet Program 100 Hari Suhardi Duka-Salim S Mengga Disuarakan di Tutar

POLMAN- Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka bersama Wakilnya Salim S Mengga melakoni kunjungan kerja di Desa Polewani, Kecamatan Tutar, Polewali Mandar, Sabtu, (24/05). Sederet program kerja di kurang lebih 100 hari kepemimpinan Suhardi Duka dan Salim S Mengga pun disuarakan.
Sejumlah program yang menyentuh langsung masyarakat telah dan akan dijalankan. Suhardi Duka mengungkapkan, salah satu kebijakan 100 hari kerjanya bersama Salim S Mengga ada perbaikan infrastruktur jalan di Kecamatan Tutar, Polman.
"Walaupun anggaran sebesar Rp 135 Miliar ditarik kembali ke Jakarta, akan tetapi tetap kita alokasikan lebih Rp 10 Miliar untuk membantu jalan yang ada di Tutar ini untuk tahun 2025," ujar Suhardi Duka seperti dikutip dari rilis media Dinas Kominfo, Persandian dan Statistik Provinsi Sulawesi Barat.
Alokasi anggaran untuk berbagai program pengentasan kemiskinan, penanganan stunting, peningkatan kesejahtaraan petani, pendidikan, infrastruktur, kesehatan dan lain sebagainya juga diinisasi.
"Kita akan mengalokasikan bibit durian musangking. Kami juga alokasikan anggaran untuk kakao sambung pucuk. Pengentasan kemiskinan dan penanganan stunting dipimpin langsung oleh bapak Wagub, supaya betul-betul sampai ke masyarakat upaya-upaya pengentasan kemiskinan," sambung Suhardi Duka, Bupati Mamuju dua periode itu.
Salah satu program kongkret dalam menekan angka kemiskinan ekstrem adalah program bantuan tunai sebesar Rp 2 Juta bagi masyarakat yang tergolong miskin ekstrim.
"Miskin ekstrem itu adalah mereka yang pagi bisa makan, tapi belum tentu siang, yang bisa makan siang belum tentu malam. Dan banyak lagi interfensi lain, seperti kepemilikan kambing dan lain sebagainya, itu upaya-upaya kita untuk melayani masyarakat kita," terang Suhardi Duka.
Sementara itu, Salim S Mengga tetap dengan penegasannya untuk mendengarkan seluruh permintaan masyarakat. Ia bersama Gubernur Suhardi Duka bakal secara optimal merealisasikan permintaan itu, tentu saja sesuai dengan kemampuan daerah.
"Karena itu, harapan kita semua inggai disola-olai dibangun di'e daerah ta' e (mari sama-sama bangun daerah kita). Apa' andang tu'u mala tibangun mua' sangga' pak gubernur anna iau (sebab pembangunan tidak bisa berjalan, jika hanya Gubernur dan Wakil Gubernur saja ). Semua harus melibatkan diri dalam pembangunan," sebut Salim S Mengga.
Di sektor infrastruktur, sambung Salim, serta pengairan, semuanya sudah tertampung dalam visi misi gubernur dan wakil gubernur. Tinggal realisasinya yang akan dilakukan dengan menyesuaikan kemampuan anggaran.
"Tinggal kita melihat anggaran kita ke depan, kalau tidak bisa kita selesaikan tahun ini, tahun depan. Itu yang pasti karena pak gubernur dengan saya sudah bertekad untuk memajukan daerah ini lima tahun ke depan," tegas dia.
"Naua le'mai pak gubernur, 'pak jendral, masiri' tau (pak Gubernur mengatakan, pak Jenderal, malu kita) jadi pemimpin kalau kita tidak bisa wujudkan apa yang dikehendaki oleh rakyat," ungkap Salim, purnawirawan jenderal bintang tiga itu.
Apresiasi 100 Hari Kerja Gubernur dan Wakil Gubernur
Meski masih dalam hitungan 100 hari kerja, manfaat dari program dan kebijakan Suhardi Duka dan Salim S Mengga di Provinsi Sulawesi Barat telah dirasakan masyarakat. Apresiasi atas apa yang telah dilakukan oleh dwitunggal pemegang tampuk pemerintahan tertinggi di provinsi ke-33 itu pun disuarakan oleh Kepala Desa Polewani, Kecamatan Tutar, Polman, Andi Nasrullah.
Andi Nasrullah. (Foto/Kominfo, Persandian dan Statistik)
"Saya mewakili masyarakat Kecamatan Tutar, khususnya Desa Polewani dan pada umumnya Kabupaten Polman, saya melihat tiga bulan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar memimpin, Alhamdulillah sudah banyak rencana-rencana. Bahkan ada yang sudah terealisasi," ujar Andi Nasrullah.
Khusus di Kabupaten Polman sendiri, Nasrullah menyebut sudah ada beberapa program yang masuk. Bahkan sudah ada yang mulai direalisasikan.
"Ada saya dengar Rp 50 Miliar untuk Kabupaten Polman. Salah satu yang bakal diperbaiki adalah akses jalan ke empat desa di Tutar, yakni Piriang Tapiko, Besoangin Utara, Ratte dan Besoangin," demikian Andi Nasrullah.