Akhir Polemik Rekomendasi Golkar

Fraksi Golkar Minta Andi Ibrahim Ikuti Langkah Kalma Katta

Wacana.info
Andi Ibrtahim Masdar dan Ali Baal Masdar. Foto, Istimewa

MAMUJU--Di beberapa kesempatan, Ketua DPD Golkar Polman, Andi Ibrahim Masdar cukup sering menebar ancaman untuk mundur dari kepengurusan 'Beringin' jika Partai besutan Setya Novanto itu tak mengusung Ali Baal Masdar (ABM) di Pemilukada Sulawesi Barat.

Kini, jelas sudah siapa yang bakal mengendarai Golkar di Pemilukada. Dia lah pasangan Hasanuddin Mas'ud dan KH Syibli Sahabuddin yang nantinya berhak mengendarai 'Beringin' untuk bertarung di Pemilukada.

Hal itu dapat dipastikan setelah DPP Golkar telah secara resmi mengeluarkan surat rekomendasi yang lengkap dengan bubuhan tandatangan Setya Novanto selaku Ketua DPP beserta Idrus Marham sebagai Sekjen DPP Golkar untuk Hasanuddin-Syibli, kemarin.

Lantas, bagaimana nasib Andi Ibrahim Masdar ?

Jika memang ingin mundur, Ketua Fraksi Golkar di DPRD Sulawesi Barat, Hamzah Sunuba meminta Andi Ibrahim untuk mengikuti jejak mantan Ketua DPD Golkar Majene, Kalma Katta. 

Kalma Katta memang telah secara resmi mengundurkan diri dari kepengurusan Golkar pasca keputusannya menerima pinangan dari kandidat calon Gubernur, Suhardi Duka (SDK) sebagai kandidat bakal calon Wakil Gubernur. 

Hamzah Sunuba menegaskan, jika memang benar Andi Ibrahim akan mundur pasca terbitnya rekomendasi Golkar, seharusnya yang bersangkutan menindaklanjutinya dengan memasukkan surat pengunduran diri secara resmi.

"Kalau misalnya Pak Andi Ibrahim ingin mundur pasca terbitnya rekomendasi itu, tidak pas kalau sekedar diucapkan saja. Menurut saya, semestinya yang bersangkutan memasukkan surat pengunduran diri. seperti yang dilakukan Pak Kalma," kata Hamzah Sunuba, Rabu (14/09).

Kalma sendiri telah resmi memasukkan surat pengunduran dirinya dari kepengurusan Golkar. Hamzah menyebut, DPD Golkar Sulawesi Barat kini sedang membahas perihal siapa yang paling layak untuk mengisi kekosongan jabatan Ketua DPD Golkar di Majene.

"Pak Andi Ibrahim menurut saya harus bisa seperti Pak Kalma.  Memasukkan surat pengunduran diri secara resmi, bukan sebatas statement saja. Itu menurut saya, karena ini kan sudah ada rekomendasi," sebut Hamzah saat ditemui di ruang Fraksi Golkar di Gedung DPRD Sulawesi Barat. (Naf/A)