Advertorial

Menuntut Pertanggungjawaban Aset Daerah

Wacana.info
Wakil Gubernur Sulbar, Salim S Mengga. (Foto/Kominfo Persandian dan Statistik)

MAMUJU--"Aset itu saya mulai tertibkan untuk masuk dalam sebuah sistem. Jadi, kalau misalnya OPD A, apa saja yang ada di tempatnya, itu harus bisa langsung tergambar. Berapa kendaraan roda empat, berapa kendaraan roda dua, berapa laptop, berapa komputer, apa saja peralatan kantor yang ada di situ dipertanggungjawabkan kepadanya. Itu harus bisa tergambar,". Hal itu ditegaskan Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Salim S Mengga dalam sebuah kesempatan, Senin (19/05).

Menurut dia, setiap aset daerah mesti jelas pertanggungjawabannya. Ia pun menekankan penertiban aset yang bakal dilakukan secara menyeluruh dalam sebuah sistem, biar mudah diidentifikasi. Setiap OPD mesti punya sistem kontrol untuk setiap penggunaan aset. Kondisi hingga keberadaan aset harus jelas.

"Kalau ada yang misalnya tidak jelas, saya minta pertanggungjawaban. Tidak jelasnya di mana, karena ada juga yang sekarang ini aset itu, terutama kendaraan roda empat ada di gudang, mesinnya tidak velg-nya tidak ada, bahkan joknya habis. Saya juga minta pertanggungjawaban. Karena tidak mungkin mobil itu masuk ke gudang dengan kondisi tanpa ban," sebut pasangan Gubernur Suhardi Duka itu, seperti dikutip dari rilis Dinas Kominfo, Persandian dan Statistik.

Langkah itu perlu dilakukan, bukan untuk menekan orang. Salim menambahkan, dirinya ingin menanamkan sikap tanggung jawab dari masing-masing pemegang aset. 

"Bahwa kalau kita diberi tugas, harus punya tanggungjawab. Harus disiplin dalam menggunakan aset itu, karena aset ini dibeli dari uang rakyat, bukan dari uang pribadi kita," sambungnya.

Masih oleh dia, masing-masing kepala OPD wajib memegang tiga prinsip penting dalam menjalankan tugasnya; disiplin, tanggung jawab dan penguasaan bidang dari tugas yang diemban.

"Yang mengaku hilang, segala macam, sebagian dari tanggungjawab, ganti. Itu kan tanggung jawab. Kenapa bisa hilang, mana laporan kehilangannya, jangan cuman bisa bilang hilang terus kita minta laporan kehilangan tidak ada," ujar Salim S Mengga.

"Di Jakarta juga ada (aset daerah) yang saya kejar juga karena katanya mobilnya hilang, ganti. Ada yang bukan pegawai, ada staf ahli segala macam katanya. Tapi itu beberapa tahun lalu, tapi mobil hilang dia bawa," pungkas Salim S Mengga. (*/Naf)