Pekan Digital Ekonomi Kreatif di Mamasa; Sebab Sektor Pariwisata Mesti Tetap Adaptif

Wacana.info
Pameran Foto di Pembukaan Pekan Digital Ekonomi Kreatif di Desa Wisata Tondok Bakaru, Mamasa. (Foto/Instagram Pariwisatasulbar)

MAMASA--Desa wisata Tondok Bakaru, Kabupaten Mamasa jadi tempat pelaksanaan pekan digital ekonomi kreatif oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat. Secara resmi, agenda tersebut dibuka oleh Wakil Bupati Mamasa, Martinus Tiranda, Selasa (15/03). 

Dalam sambutannya, Marthinus menganggap, kegiatan tersebut bakal menambah semangat masyarakat serta Pemerintah Kabupaten Mamasa untuk terus membangun desa wisata Tondok Bakaru menjadi tujuan wisata favorit di provinsi ke-33 ini. Pada kesempatan itu, Marthinus juga menyinggung bentuk perhatian dan dukungan Pemerintah Kabupaten Mamasa untuk perkembangan Tondok Bakaru dengan mengalokasi anggaran pembangunan jalan dalam area Tondok Bakaru tahun 2022 ini.

"Dan tahun depan pemerintah Kabupaten Mamasa juga sudah memasukkan dalam perencanaan program," urai Marthinus Tiranda seperti dikutip dari rilis media Bidang Ekonomi Kreatif, Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat kepada WACANA.Info.

Pameran Handycraft di Pembukaan Pekan Digital Ekonomi Kreatif di Mamasa. (Foto/Instagram @pariwisatasulbar)

Pekan digital ekonomi kreatif di Mamasa yang direncanakan bakal digelar hingga 19 Maret 2022 itu merupakan strategi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Proviisi Sulawesi Barat dalam merespons fenomena  perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat. Harapannya, kegiatan  ekonomi kreatif di sektor pariwisata dapat berkembang sekaligus mendorong para pengusaha pariwisata untuk dapat meresiliensi usaha destinasi, usaha jasa pariwisata dan usaha kreatif lainnya di bidang pariwisata agar tetap eksis dan tetap suistain di tengah pandemi dan pasca linor, 6.2.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat, Farid Wajdi menguraikan, apa yang telah dilakoni oleh pengelola desa wisata Tondok Bakaru dalam memanfaatkan teknologi informasi mesti dicontoh oleh beberapa pengelola destinasi wisata lainnya.

"Bahwa pariwisata itu selalu adapatif dengan perkembangan teknologi informasi dalam upaya untuk memperkenalkan produk, daya tarik keunggulan serta keunikan pariwisata yang dimiliki oleh Sulawesi Barat. Kita berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan inovasi dalam berpromosi, inovasi dalam penjualan produk pariwisata berbasis digital, sehingga dapat memajukan sektor pariwisata daerah," terang Farid Wajdi.

Kepala Dinas Pariwisata Sulbar, Farid Wajdi. (Foto/Net)

Bukan tanpa alasan Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat memusatkan kegiatan tersebut di desa wisata Tondo Bakaru Mamasa. Menurut Farid, selain telah dilengkapi jaringan internet, pelaku dan pengelola pariwisata di Tondok Bakaru telah memaksimalkan startegi promosi wisata via ragam platform media sosial.

"Kita berharap agar kaum muda dan para pengelola industri jasa kepariwisataan Sulawesi Barat dapat lebih akrab dengan digitalisiasi, sehingga dapat meningkatkan minat dan pengetahuannya mengasah bakat minatnya serta memiliki kemampuan menggunakan teknologi dalam akltivitas perdagangan mulai promosi , pemasaran produk (barang dan jasa). Dengan memanfaatkan jaringan internet,  seperti yang dilakukan oleh pengelola TondokBakaru dapat dijadikan benchmarking oleh pengelola wisata lainnya. Dengan semakin maraknya pengunaan digital marketing dan digital Ekraf, maka kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulawesi Barat akan semakin membaik di masa yang datang. Ujungnya, pendapatan ekonomi masyarakat di sektor pariwisata dapat meningkat dan cita-cita pemerintah mewujudkan masyarakat yang maju malaqbiq dapat tercapai," begitu kata Farid Wajdi yang duhubngi via WhatsApp.

Pertunjukan Kesenian Khas Mamasa di Pembukaan Pekan Digitak Ekonomi Kreatif di Mamasa. (Foto/Instagram Pariwisatasulbar)

Andi Saiful Rauf, Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Pengendalian Industri Pariwisata, Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat menambahkan, pekan digital ekonomi kreatif di Kabupaten Mamasa juga jadi momentum untuk membangkitkan semangat para pelaku ekonomi kreatif khususnya pada sub sektor fotografer, videografer, film, musik, seni pertunjukan dan pelaku UMKM bidang kuliner.

"Serta handycraft yang ada di Kabupaten Mamasa utamanya di tengah pandemi Covid-19 yang kini perlahan mulai pulih," sumbang Andi Saiful Rauf. (*/Naf)