Dinas Kominfo Mamuju Gandeng Relawan TIK untuk Digital Marketing UMKM
![Wacana.info](https://wacana.info/foto_berita/1626_ist.jpg)
MAMUJU--Di tengah pandemi covid-19, pergerakan roda perekonomian sangat terkena imbasnya. Bisa dilihat dari pengurangan jam kerja hingga pemutusan hubungan kerja, serta semakin melemahnya daya beli yang otomatis berimbas pada turunnya daya jual masyarakat.
Menyikapi hal itu, Dinas Kominfo dan Persandian Kabupaten Mamuju bekerja sama dengan Komite Penanggulangan Covid-19 Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) dan Kementerian Kominfo, menggelar Webinar yang disiarkan secara live streaming via youtube, Kamis, (19/11). Tema dari Webinar tersebut yakni 'Manfaat Program PEN untuk UMKM'.
Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Kabupaten Mamuju, Artis Efendi dalam penjelasannya mengatakan, pandemi Covid-19 memberikan dampak sosial dan dampak ekonomi di daerah. Dampak Ekonomi ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang melambat akibat aktifitas ekonomi yang juga mengalami kelambanan. Perputaran ekonomi mengalami fluktuasi secara nasional dan cukup dirasakan hingga ke daerah, khususnya di Mamuju.
Secara khusus, lanjut Artis, pemerintah Kabupaten Mamuju melalui Dinas Komunikasi, Informasi dan Persandian secara berjenjang memiliki mitra berbasis di desa. Komunitas ini disebut Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). Komunitas ini bergerak tidak hanya pada program diseminasi, tapi juga pada pemberdayaan UMKM.
Terdapat 127 kelompok KIM yang tersebar di Kabupaten Mamuju. Penguatan SDM KIM dilakukan Kominfo dengan menggandeng Rumah Kreatif BUMN serta Perbankan. Pada ruang ini KPC PEN dan Pemerintah Daerah berkolaborasi.
Ditemui setelah pelaksanaan Webinar, Shalahuddin, sekretaris Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Sulawesi Barat yang menjadi salah satu narasumber pada kegiatan webinar tersebut menjelaskan, pemerintah Kabupaten Mamuju melalui Dinas Kominfo telah berupaya menggandeng relawab TIK untuk menemukan solusi kendala pemasaran hasil-hasil produk UMKM melalui aplikasi KURURIO dari relawan TIK Indonesia yang rencananya akan di launching awal tahun 2021.
Aplikasi tersebut memang dirancang untuk menyiapkan ruang bagi pemasaran pelaku UMKM secara digital. Meski tidak menutup pintu bagi pelaku usaha lainnya untuk bergabung dalam platform aplikasi ini.
"Harapannya aplikasi ini dapat menjadi wadah bagi bangkitnya perekonomian melalui pelaku UMKM di Kabupaten Mamuju," begitu kata Salahuddin. (ADV)