Tabligh Akbar di Gowa jadi Salah Satu Titik Penyebaran Corona, Kok Bisa ?

Wacana.info
Peserta Tabligh Akbar Disemprot Disinfektan Saat Singgah di Salah Satu Masjid di Kota Mamuju. (Foto/Istimewa)

MAMUJU--Pasien HH, pria berusia 59 tahun asal kabupaten Pasangkayu resmi menyandang status sebagai pasien 34 dari 35 total kasus positif covid-19 di Sulawesi Barat (data perhari Sabtu, 25 April 2020). 

Diduga keras, HH terjangkit virus corona dari keikutsertaannya pada tabligh akbar di kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Pemerintah provinsi Sulawesi Barat dalam keterangan resminya menyebut, HH pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit covid-19 dalam 14 hari sebelum sakit; mengikuti tabligh akbar di Pakkatto Gowa, Makassar.

"Pasien tidak  memiliki riwayat kontak erat dengan pasien terkonfirmasi. Pasien 34 saat ini isolasi mandiri di Pasangkayu dan dalam pengawasan tim gugus Pasangkayu," bunyi pernyataan resmi pemerintah provinsi Sulawesi Barat kepada awak media.

HH merupakan satu dari sekian banyak peserta tabligh akbar di kabupaten Gowa yang terkonfirmasi positif covid-19. Di berbagai media, ageda tersebut bahkan telah disebut sebagai salah satu klaster penyebaran virus corona (penyebab covid-19).

Direktur Rumah Sakit Regional provinsi Sulawesi Barat, dr Indahwati Nuryamsi menjelaskan, para peserta tabligh akbar di kabupaten Gowa tersebut memang sangat rentan terpapar virus corona. Peserta tabligh akbar yang datang dari berbagai wilayah di Indonesia, bahkan dunia, bikin penyebaran virus asal Wuhan, Tiongkok itu kian massif.

"Karena di awal bulan Maret, sebelum virus ini banyak merebak, tabligh akbar berskala internasional dilaksanakan di Gowa. Saat itu sudah ada beberapa negara tetangga yang sudah terinfeksi, seperti Malaysia dan Singapura," kata dr Indahwati kepada WACANA.Info, Minggu (26/04).

Direktur Rumah Sakit Regional provinsi Sulawesi Barat, dr Indahwati Nuryamsi. (Foto/Net)

Kompas.com dalam laporannya menyebut, agenda di kabupaten Gowa itu rencananya bakal digelar selama empat hari. Mulai 19 Maret 2020 hingga 22 Maret 2020. Acara tersebut kemduian dibatalkan karena digelar di tengah pandemi covid-19. 

Rencananya acara tersebut akan dihadiri sekitar 8 Ribu orang dari dalam negeri maupun luar negeri. Beberapa hari sebelum acara tersebut dimulai, warga negara asing dari berbagai negara terlanjur datang ke Gowa. Tercatat ada 474 WNA yang berasal dari 12 negera di dunia.

"Di situlah beberapa orang Indonesia terpapar virus tersebut," sambung dr Indahwati.

Masih dari laporan Kompas.con, meski kegiatan tersebut dibatalkan, sejumlah kasus pasien covid-19 dari eks peserta acara tersebut bermunculan di berbagai daerah di Tanah Air. 

Tercatat kasus pertama adalah seorang pasien positif corona di Balikpapan, Kalimantan Timur yang meninggal dunia pada Minggu (29/3/2020). Kemudian, di awal April 2020, empat peserta tabligh akbar Gowa asal kabupaten Panajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur juga dinyatakan positif corona.

Di Pulau Jawa, kasus pasien positif corona dari klaster Gowa juga muncul. Satu keluarga di Banyumas yang terdiri dari empat orang terkonfirmasi positif covid-19. Salah satu dari mereka mengikuti acara tabligh akbar di Gowa. Saat itu ada 60 orang dari Banyumas yang berangkat ke acara tersebut menggunakan pesawat dan juga mobil pribadi.

Sedangkan di Solo, ada tiga peserta acara di Gowa yang dinyatakan positif corona. Sedangkan di Wonosoba, Jawa Tengah ada 11 peserta yang juga positif corona. Dari data yang tercatat, ada sekitar 1.500 peserta asal Jawa Tengah yang menghadiri acara tersebut.

Dari data yang tercatat, ada sekitar 1.500 peserta asal Jawa Tengah yang menghadiri acara tersebut.

Sedangkan di Magelang, seorang anak berusia tujuh tahun dikonfirmasi positif corona. Ia tertular dari ayahnya yang pulang mengikuti agenda serupa di Gowa, Sulawesi Selatan.

Di Temanggung, tercatat ada 86 orang yang mengikuti acara di Gowa. Semuanya sudah menjalani rapid tes dan sebanyak 30 orang dinyatakan reaktif. Saat 30 orang itu tes PCR, tujuh orang dikonfirmasi terinfeksi Covid-19. Sedangkan di NTB, pada Kamis pekan lalu, ada 38 kasus covid-19 dan semuanya teridentifikasi dari klaster Gowa.

Sebanyak 23 pasien berasal dari Kabupaten Dompu, lima pasien dari Kabupaten Lombok Barat, sembilan pasien dari Kota Mataram, dan satu pasien dari Sumbawa. Pada Jumat pekan lalu, di NTB ada ada tambahan 12 kasus positif corona dan sembilan di antaranya berasal dari klaster Gowa. Total ada 165 kasus corona di NTB.

Belum diketahui secara pasti berapa jumlah peserta tabligh akbar di kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan asal provinsi Sulawesi Barat. Dari berbagai sumber disebutkan total peserta tabligh akbar asal Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat mencapau ribuan orang.

"Itu mi kayaknya yang dari Pasangkayu (HH). Baru itu yang saya tahu," sebut dr Indahwati Nuryamsi saat ditanya soal pasien positif covid-19 asal Sulawesi Barat klatster Gowa. (*/Naf)