‘Bu, Bagaimana Ini ?, Saya Mau Bayar Arisan’

Wacana.info
Ilustrasi. (Foto/Net)

MAMUJU--Pandemi virus corona di Indonesia telah berlangsung sebulan lebih. Kondisi itu bikin bangunan perekonomian masyarakat porak poranda. Tak hanya meluluhlantahkan aktivitas ekonomi berskala besar, virus asal Wuhan, Tingkok itu juga menghancurkan usaha kecil dan menengah.

Seperti yang dituturkan Sumarnih, pengelola UKM Lopi Biru Mamuju. Menurutnya, penyebaran virus corona yang bikin seluruh aktivitas nyaris terhenti bikin omsetnya benar-benar merosot. Saat ini, UKM yang fokus pada produk olahan ikan itu benar-benar tak lagi berproduksi.

Padahal biasanya, dalam sepekan, Sumarnih mengaku mampu memproduksi produk olahan ikan sebanyak dua kali. Menghabiskan bahan baku dari 50 sampai 80 Kilogram.

"Sudah tidak ada produksi kita ini Pak. Rumah makan yang selama ini rutin membeli produk kami, itu sudah sejak beberapa waktu lalu menghentikan permintaannya, itu karena rumah makannya juga sepi pembeli. Termasuk kantin-kantin sekolah yang juga jadi tempat kami memasrkan produk juga sudah tidak ada lagi, sekolah kan diliburkan," keluh Sumarnih saat ditemui di gerai UKM-nya di desa Sumare, Mamuju, Jumat (17/04).

(Infografis/Facebook Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar)

Kondisi tersebut jelas bikin asap dapur para karyawan di UKM-nya tak lagi dapat mengepul. Menurut Sumarnih, puluhan karyawannya kini benar-benar menjerit lantaran salah satu sumber penghidupannya itu kini tak lagi berproduksi.

"Banyak mi kasihan itu yang datang, ibu-ibu dekat-dekat sini Pak yang mengeluh ke saya. 'Bagaimana cicilanku ini Bu ?', 'bagaimana arisanku ?,'"ungkap Sumarnih.

Hal senada juga disampaikan penanggungjawab UKM Siamasei, Nurhana.

Ditemui di gerai UKM-nya di jalan trans Sulawesi, desa Salletto, Mamuju, Nurhana mengaku perekonomiannya sangat terpukul lantaran pandemi ini. Apalagi selama ini, UKM-nya telah menjadi induk dari sejumlah kelompok masyarakat di desa Salletto dalam memproduksi dan memasarkan produk olahannya.

"Kami ada beberapa kelompok Pak. Ibu-Ibu yang ada di dusun semua. Selama ini, produk olahan mereka itu ditampung di sini. Biasa juga diolah di sini. Tapi karena virus ini, mereka rata-rata takut untuk datang. Apalagi pembeli juga sangat minim. Jelas bikin perputaran ekonomi kami sangat terganggu," kata Nurhana kepada WACANA.Info.

Sedang Dalam Tahap Verifikasi

Kabid Pemberdayaan Usaha Mikro, Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian kabupaten Mamuju Nursiah mejelaskan, pihaknya saat ini sedang dalam proses verifikasi UKM yang terdampak virus corona.

Menurutnya, pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten sedang dalam tahap persiapan skema pemberian stimulus kepada para UKM yang perputaran ekonominya benar-benar terganggu akibat virus corona. 

"Kan ada bantuan dari pemerintah pusat, dari berbagai kementerian yang secara khusus akan memberikan stimulus kepada para UKM yang terdampak ini. Ada juga dari pemerintah provinsi dan dari pemerintah kabupaten. Saat ini, kami sedang melakukan pendataan serta verifikasi atas UKM yang terdampak itu," ujar Nursiah.

Saat ini, baik pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten sedang dalam tahap merealokasi anggaran dalam hal penanganan penyebaran virus corona. Anggaran yang bakal direalokasi itu bakal mengakomodir bantuan kepada para UKM yang terdampak.

"Pemerintah pusat lewat Kementerian Keuangan juga. Termasuk bantuan dari Kementerian Kopetarasi dan UKM juga ada," pungkas Nursiah.

Sekedar diketahui, Jumat 17 April 2020 hingga pukul 09.00 Wita, jumlah kasus positif covid-19 di Sulawesi Barat tercatat sebanyak tujuh orang. Satu orang di Pasangkayu, tiga orang di Mateng serta dua orang di kabupaten Mamuju. 

Dari tujuh orang tersebut, empat orang sementara dirawat, satu orang sedang menjalani isolasi satu orang, dinyatakan sembuh dan meninggal dunia masing-masing satu orang.

Total Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Sulawesi Barat tercatat sebanyak 1223 orang. Sementara Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 28 orang, dan 143 orang yang dikategorikan Orang Tanpa Gejala (OTG). (Naf/A)