Catat, Tak Ada Toleransi Bagi Peserta Ujian CPNS yang Terlambat

MAMUJU--Dua orang peserta ujian CPNS di kabupaten Mamuju resmi digugurkan. Keduanya terlambat ke lokasi pelaksanaan ujian. Satu orang lainnya pun dinyatakan gugur lantaran sama sekali tak membawa ragam dokumen sebagai syarat keikutsertaan ujian.
Hal di atas merupakan satu dari sekian banyak catatan penting di hari pertama pelaksanaan ujian CPNS di kabupaten Mamuju, Senin (17/02).
Dikutip dari rilis Humas Pemkab Mamuju, sebanyak 4. 423 orang peserta ujian CPNS di kabupaten Mamuju berkompetisi untuk 90 kuota yang tersedia. Sekda Mamuju, H Suaib saat memantau persiapan pelaksanaan ujian CPNS di SMP Negeri 2 Mamuju memastikan tak ada manipulasi pada proses seleksi CPNS tersebut.
"Semua bergantung pada persiapan dan kemampuan tiap peserta," ujar H Suaib.
Sekda Mamuju, H Suaib. (Foto/Humas Pemkab Mamuju)
H Suib juga menebar ancaman kepada siapa saja yang hendak melakukan kecurangan dengan menggunakan 'joki' pada pelaksanaan ujian. Mantan Kadis PU itu menegasakan, jerat hukum menanti siapa saja yang melakukan kecurangan di proses seleksi CPNS itu.
"Jadi saya tegaskan oknum yang menjadi joki jika ketahuan akan langsung diproses secara hukum. Begitu juga peserta yang terlibat, pasti akan berurusan dengan penegak hukum," tegasnya.
Kabid Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi, BKPP Mamuju, Yusuf mengurai, pelaksanaan ujian CPNS dibagi dalam lima sesi tiap harinya. Dengan jumlah peserta 150 orang. Sebanyak 160 unit komputer disiapkan, 10 unit lainnya menjadi cadangan.
Yusuf mengaku masih menemui kendala dalam pelaksanaan ujian. Dua sesi pertama yang seyogyanya dilaksanakan pukul 8:00 Wita serta sesi kedua setelahnya, terpaksa diundur ke hari Minggu tanggal 23 Februari 2020.
Hal tersebut didasarkan pada kesepakatan dan pertimbangan dari aparat keamanan (kepolisian) dan pihak dari BKN Makassar yang mengawasi jalannya pelksanaan ujian. Faktanya, pelaksanaan ujiannya tak mungkin digelat akibat adanya pemadaman Listrik.
"kami sudah hubungi PLN yang telah kita surati jauh-jauh hari. Namun memang terjadi resiko alam, ada tiang listrik tumbang di jalur lokasi ujian yang tidak bisa dihindarkan," papar Yusuf.
"Selain faktor alam, pelaksanaan ujian ini telah sangat siap," pungkas dia. (*/Naf)