Kini, Tak Lagi Ada Kesan Angker di Labasang

Wacana.info
Pedagang Semangka Bikin Jalur Labasang tak Meninggalkan Kesan Angker. (Foto/Hamzah)

POLMAN--Jalur trans Sulawesi antara kecamatan Wonomulyo dan Polewali, tepatnya di sepanjag jalur pekuburan Islam Labasang seolah jadi momok menakutkan bagi para pengguna jalan. Kesan angker di sepanjang jalan itu bahkan sudah menjadi rahasia umum.

Ada banyak kisah mistis yang disuarakan masyarakat tentang keangkeran jalur tersebut. Belum lagi kecelakaan yang terbilang cukup sering terjadi di sana. Itu dulu.

Sebab kini, kesan angker di sepanjang jalur tersebut praktis sudah tak bersisa. Kondisinya kini berubah drastis sejak sepanjang jalur itu dipadati sejumlah pedagang buah semangka. 

Tempat yang dulunya dikenal angker tersebut berubah menjadi tempat beristirahat bagi para pengguna jalan, sekaligus pasar buah semangka. 

"Bahwa tempat ini menjadi keuntungan tersendiri bagi kami para pedagang. Karena para supir mobil dari luar kadang singgah dan beristirahat sambil memborong dagangan," ungkap Esse, seorang pedagang buah asal Tabone, Polman saat ditemui di sela-sela aktivitasnya, Kamis (20/12).

Kondisi jalur Labasang yang kini mulai ramai membuat pengguna jalan tak was-was. Tak lagi dibayang-bayangi oleh sekelumit kisah mistis yang selama ini telah memegenda di tempat itu.

"Kita sering pulang malam kuliah. Biasanya takut ada begal atau penampakan-penampakan apa lagi ada di kuburan. Tapi setelah adanya penjual semangka ini, kita merasa aman untuk melintas," begitu kata Bunga, Mahasiswa Unasman asal Campalagian yang ditemui saat bersitirahat di tempat itu. (HmZ/B)