MAMUJU--Mantan Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh berkesempatan untuk mengungjungi kondisi posko pengungsi di Rujab Wakil Bupati Mamuju, Rabu (3/10). 

Di sana, Anwar sempat berbincang dengan sejumlah pengungsi asal Donggala-Palu-Sigi, Sulawesi Tengah yang menjadikan Rujab sebagai 'rumah singgah' sebelum melanjutkan perjalannya ke sejumlah wilayah kabupaten di Sulawesi Selatan.

Ditemui usai meninjau kondisi para pengungsi, Anwar mengaku salut dengan apa yang dilakukan oleh Wakil Bupati Mamuju, Irwan Pababari dan seluruh lapisan masyarakat yang ada di Mamuju. Kata dia, hanya ketulusan yang mampu menggerakkan seluruh tenaga dan pikiran untuk membuktikan kepedulian terhadap para pengungsi korban bencana gempa dan tsunami itu.

"Luar biasa ini. Saya mengapresiasi apa yang dilakukan Wakil Bupati dan pemerintah kabupaten Mamuju yang begitu cepat mengorganisir ini semua sehingga para pengungsi yang berusaha meninggalkan Palu untuk mencari keluarganya di luar Palu, itu bisa ditangani di sini," tutur Anwar.

"Yang sakit dikasi obat, yang lapar dikasi makan, yang mau berangkat dikasi bekal. Itu satu hal yang luar biasa. Ini sama sekali tidak dipersiapkan, karena kita semua telah membawa bantuan ke Palu, ternyata di sini juga kita terdampak atas musibah di Palu itu," sambung dia.

Anwar, Gubernur Sulawesi Barat dua periode itu menyebut, karakteristik masyarakat Sulawesi Barat, Mamuju khususnya, benar-benar mereka tunjukkan sekaligus buktikan pada kepedulian atas masa-masa sulit yang dirasakan oleh para pengungsi.

"Masyarakat juga, saya lihat silih bergantu membawa datang bantuan, sumbangan. Nah itu lah tipikalnya orang Sulbar seperti, kepribadiannya orang Sulbar. Solidaritasnya tinggi, saling membantu, saling menolong, siamasei. Itu lah orang Sulbar seperti itu," cetus Anwar.

"Tidak hanya dalam keadaan senang saja, tapi dalam keadaan begini sekalipun, karakter itu ditunjukkan masyarakat kita," pungkas Anwar Adnan Saleh. (Naf/A)