MAMUJU--Kabupaten Mamasa sudah sejak jauh hari telah ditetapkan sebagai destinasi wisata di Sulawesi Barat. Sebagian kalangan beranggapan, penempatan Bumi Kondosapata itu sebagai tujuan wisata di Sulawesi Barat hanya sebatas eforia, tanpa disertai dukungan piranti pendukung lainnya.

Wakil Ketua DPRD Sulawesi Barat, Munandar Wijaya menilai, mestinya ada keharmonisan antara pemerintah provinsi dan kabupaten untuk mewujudkan Mamasa sebagai destinasi wisata utama di daerah ini.

"Kita juga ini di Sulbar saya melihat masih setengah hati didalam memikirkan Mamasa sebagai destinasi wisata. Dibuktikan dengan dukungan anggaran. Walaupun kita di DPRD getol mendorong  itu semua, lagi-lagi hak proses pelaksanannya ada di eksekutif," urai Munandar saat ditemui Rabu (19/09).

Meski begitu, Munandar menjelaskan, tujuan besar mewujudkan cita-cita di atas tidak boleh berhenti. Sebab kata dia, mimpi besar menjadikan Mamasa sebagai kota tujuan para wisatawan akan berdampak baik terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.

"Tidak boleh putus harapan. Khususnya saya dan teman-teman dari Mamasa akan berupaya untuk memaksimalkan. Di samping itu, Mamasa bisalah menunjang anggaran-anggarannya untuk menopang dari sisi biaya untuk bagaimana meningkatkan pembangunan wisata Mamasa," sambungnya.

Di Mamasa saat ini sudah ada beberapa penunjang untuk mendukung Mamasa sebagai destinasi wisata. Salah satunya adalah telah beroperasinya bandar udara di Sumarorong sebagai akses trasportasi yang bisa memudahkan para wisatawan untuk berkunjung.

"Kenapa ada bandara, untuk mengharapkan orang-orang dari luar. Turis bisa datang di Mamasa dengan melihat apa saja. Nah ini belum ada publikasi. Misalnya apa yang menarik di Mamasa. Contoh air terjun kah, belum lagi dari sisi kulinernya," cetus Munandar.

"Ini harus dibenahi semua. Tentu berbarengan infrasturktur, misalnya di Bambang ada namanya air terjun Sambabo, tapi jalannya tidak bagus. Orang tidak tertarik ke sana, ini perlu ada pembangunan," tutup Munandar Wijaya. (Keto/A)