Saat di Mamuju, Ini Pesan Almarhum KH Nasruddin Rahim

Wacana.info
Almarhum KH Nasruddin Rahim saat Berdiskusi dengan Wartawan Belum Lama Ini. (Foto/Istimewa)

MAMUJU--Kabar meinggalnya pengasuh pondok pesantren DDI Baruga, KH Nasruddin Rahim begitu mengejutkan. Pasalnya, belum genap sepekan Almarhum masih sempat membawakan ceramah islami di dua masjid di kota Mamuju; masjid Nurul Iman Rimuku dan masjid Al Ikhwan Galung.

Saat sedang ada di ibu kota provinsi Sulawesi Barat ini Almarhum menyempatkan diri untuk berbicang dengan sejumlah awak media. Kala itu, ia berbagi sedikit dari segudan ilmu yang ia miliki kepada para pewarta.

Dengan gayanya yang khas, Almarhum berbagi nasehat serta metode dakwah yang seharusnya diterapkan usai membawakan ceramah.

Menurut Almarhum, dewasa ini metode dakwah yang seharusnya diterapkan para muballigh, harus kembali pada dasar pengetahuan agama, agar masyarakat mengetahui ajaran Islam mulai dari dasar.

"Kemudian menurut saya, berdakwah atau menyampaikan pengetahuan agama itu, kita tidak boleh terlalu menonjolkan kepintaran kita," begitu pesan singkat Almarhum saat ditemui seusai membawakan ceramah islami di masjid Nurul Iman Rimuku beberapa waktu lalu. Tak ada yang menyangka, pertemuan tersebut jadi perjumpaan terakhir kami dengan Sang Kiai yang dikenal punya selera humor yang tinggi itu.

Seperti diberitakan, KH. Nasruddin Rahim meninggal dunia setelah tak kuasa melawan penyakit penyempitan pembulu darah otak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polman tak lama sebelum waktu berbuka puasa, Minggu (3/06).

Kabarnya, Almarhum menjalani perawatan di RSUD Polman sejak tiga hari lalu. Itu setelah Beliau  mengeluh sakit sepulang membawakan ceramah di desa Maliaya, Kecamatan Malunda belum lama ini. Malam ini, jenazah Almarhum langsung dibawa ke rumah duka di Baruga Majene, untuk dikebumikan pada esok hari(*/Naf)