MAMUJU--Besaran dana desa untuk provinsi Sulawesi Barat untuk tahun 2017 ini mencapai Rp. 461 Millyar. Fantastis, jika dibandingkan anggaran serupa tahun 2016 lalu yang 'hanya' sampai Rp. 362,8 Millyar.

Hal itu diungkapkan Kepala Kanwil DJPB Sulawesi Barat, Saiful Islam. Saat berbicara di forum desiminasi kajian ekonomi dan keuangan regional di gedung keuangan negara, Mamuju, senin (22/05), Sauful menyebut, beberapa kabupaten di Sulawesi Barat sudah bisa dicairkan.

"Saya dapat informasi jika hari ini dana desa untuk kabupaten Mamuju dan Polewali Mandar sudah bisa di cairkan," sebut Saiful Islam.

Untuk informasi, daerah yang mendapatkan anggaran dana desa terbesar ialah kabupaten Mamasa dengan total anggaran Rp. 128,9 Millyar. Menurut Saiful, proses pencairan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan dana desa sudah dapat dilakukan di kantor DJPB yang berada disejumlah wilayah di Sulawesi Barat.

"Di tahun 2016 Bapak Ibu kalau ingin mengurus DAK fisik dan dana desa harus ke Jakarta dulu untuk melakukan proses pencairan. Sekarang proses pencairannya sudah bisa dilakukan di kantor perbendaharaan dan pelayanan setempat yang terdapat di Majene dan Mamuju," paparnya.

Tak hanya itu, Saiful juga membeberkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di tahun 2017. Kabupaten Mamuju mendapatkan kucuran dana terbesar dengan jumlah debitur yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan kabupaten Mamuju Utara.

"Jadi Mamuju Utara ini relatif remote dari Mamuju. Itu karena pelaku usaha di sana lebih aktif dan aksesebel terhadap pembiayaan," kata Saiful Islam. (Keto/B)