SDK ‘Tembak’ Salim-Hasan, ‘Peluru’ ke ABM-Enny
.jpg)
JAKARTA--Sesi Debat, adalah bagian yang paling ditunggu-tunggu pada gelaran debat publik calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Barat yang digelar di grand studio Metro TV Kamis (9/02). Di sesi tersebut, para Pasangan Calon berkesempatan untuk melempar pertanyaan ke Pasangan Calon lainnya.
Salah satu bagian yang mencuri perhatian publik di sesi tersebut ialah kala Suhardi Duka (SDK) bertanya ke Pasangan Calon Salim-Hasan. SDK menanyakan soal batasan peran seorang isteri Gubernur dalam menjalankan roda pemerintahan.
"Sehebat apapun laki-laki selalu ada perempuan di belakangnya. Olehnya itu, saya ingin tanya kepada paslon nomor urut 2, sebatas mana peran seorang ibu gubernur itu. Apakah melanggar hukum atau melanggar etika apabila ada ibu gubernur yang ikut mengatur-atur proyek, katakanlah seperti pengadaan mobiller. Apakah itu melanggar etika ?," tanya SDK ke Salim-Hasan.
'Tembakan' yang dilepas SDK tersebut sesungguhnya lebih diarahkan ke pasangan Ali Baal Masdar (ABM)-Enny Anggraeni Anwar. Betapa tidak, mengatur-ngatur proyek, apalagi pengadaan mobiler yang diungkapkan SDK itu sempat menyeret nama Enny Anggraeni Anwar.
Isteri mantan Gubernur Anwar Adnan Saleh itu disebut-sebut terlibat dalam pusaran kasus pengadaan mobiler Rujab Gubernur yang kini proses pemeriksaannya dihentikan oleh pihak kejaksaan.
"Sepengetahuan saya, sebenarnya tidak ada yang namanya istri panglima, istri gubernur, yang ada itu istri Pak Salim Istri Pak Suhardi Duka. Kewenangan seorang wanita adalah membantu suami tetapi tidak mencampuri urusan Dinas. Oleh karena itu, kalau ada misalnya istri gubernur berlaku seperti itu, saya pikir itu melanggar etika dan aturan. Terima kasih,” tutur Salim S Mengga menjawab pertanyaan SDK.
Diberi kesempatan menanggapi jawaban Salim itu, SDK berkomitmen untuk menjalankan pemerintahan dengan tidak memberi ruang kepada sang isteri untuk ikut mengintervensi jalannya pemerintahan.
"Terima kasih apa yang telah disampaikan tadi oleh Pak Salim S Mengga, itu menjadi catatan buat kami dan insaha allah hal-hal itu kami tidak akan lakukan kalau tidak sesuai dengan aturan dan etika,” sebut SDK. (A/Naf)