Tak Akui Duet Hasanuddin-Syibli, Andi Ibrahim Ngaku Tunggu Sikap Setya Novanto
MAMUJU -- Ketua DPD Golkar Polman, Andi Ibrahim Masdar tak mengakui ihwal keputusan Partai Golkar yang mengusung paket Hasanuddin Mas'ud dan Syibli Sahabuddin di Pemilukada Sulawesi Barat mendatang. Ia masih menunggu sikap resmi dari sang Ketua Umum DPP Golkar, Setya Novanto siapa yang nantinya bakal diusung di Pemilukada, Februari Tahun depan.
Hal itu ia tegaskan saat ditemui sejumlah awak media di Mamuju, Jumat (9/11) malam. Andi Ibrahim menegaskan, hingga detik ini, belum ada satu nama pun yang secara resmi diusung oleh Partai Golkar di gelarab Pemilukada Sulawesi Barat.
"Saya ini orang Partai. Saya belum mengakui Hasanuddin-Syibli, itu belum pasti, karena Pak Setya Novanto (Ketua DPP Golkar) belum tanda tangan. Baru Ketua Harian (Nurdin Halid) yang menandatangani. Itu sifatnya baru persetujuan Ketua Harian untuk mengusulkan Hasanuddin-Syibli ke Ketua DPP. Itu belum rekomendasi. Belum final itu," sebut Andi Ibrahim Masdar.
Seperti diketahui, Sikap Partai Golkar untuk Pemilukada Sulawesi Barat akhirnya mengarah ke pasangan Hasanuddin Mas'ud dan KH Syibli Sahabuddin. Meski belum final, namun sejumlah pengurus inti di internal Partai Golkar sudah menginstruksikan kepada seluruh kader untuk berjuang aktif dalam memenangkan paket Hasanuddin-Syibli itu.
Di mata Andi Ibrahim, keputusan untuk mengusung Hasanuddin-Syibli itu belum layak dijadikan keputusan akhir dari sikap Partai Golkar. Menurutnya, satu-satunya idikator paling kuat dari Golkar untuk urusan dukung mendukung di Pemilukada ialah persetujuan sekaligus tandatangan dari seorang Setya Novanto.
"Kalau surat itu sudah ditandatangani oleh Setya Novanto, itu baru sah. Kalau masih Nurdin Halid sama Idrus Marham (Sekjen DPP Golkar), itu belum diakui KPU. Apalagi kalau baru Hamka B Kady (Plt Ketua DPD Golkar Sulawesi Barat), Dia itu tidak ada apa-apanya," kata Bupati Polman itu.
Ia pun masih yakin betul, Ali Baal Masdar (ABM) adalah satu-satunya nama yang paling layak untuk mengantongi rekomendasi Partai Beringin di Pemilukada. Ia juga masih konsisten dengan sikap untuk mundur dari Partai Golkar jika pada akhirnya, Golkar benar-benar berpaling dari ABM.
"Saya sudah bilang, kalau Golkar tidak dukung ABM, saya berhe nti. Saya konsisten dengan itu. Bagaimana tidak, orang ABM surveinya bagus. Ada Golkar tidak ada Golkar, kita tetap jalan. Apa yang mau kita ragukan," tegasnya.
"Saya tidak tahu kapan keluar (rekomendasi Golkar). Yang jelas, saya pernah membaca di running text di televisi, Pak Novanto tidak akan mendukung orang yang elektabilitasnya rendah. Yang keluar ini (Hasanuddin-Syibli) saya tidak tahu dari mana. Kalau misalnya, yang keluar rekomendasinya itu tetap Hasanuddin-Syibli, berarti ada pembohongan survei yang dilakukan oleh Nurdin Halid dan teman-teman lainnya," kunci Andi Ibrahim Masdar. (Naf/A)