MAMUJU--Pemerintah Kabupaten Pasangkayu dalam imbauannya meminta masyarakat untuk melaksanakan kegiatan tilawatil quran dan doa bersama setelah pelaksanaan salat maghrib. Kebijakan itu tertuang dalam surat resmi Bupati Pasangkayu nomor: 0045.5/1521/KESRA yang diterbtkan di Pasangkayu tanggal 3 Agustus 2021.

Selain sebagai pengejewantahan aksi SMART yakni Gerakan Cinta Mesjid Cinta Alquran (CMCA), imbauan tersebut sekaligus sebagai upaya meningkatkan syiar agama Islam serta maksimalisasi tingkat keimanan kepada Allah SWT. Imbauan itu juga memuat misi pengharapan kepada Sang Khalik agar dijauhkan dari penyebaran Covid-19.

Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Sulawesi Barat, Nursalim Ismail mengapresiasi kebijakan di atas. Dalam keterangan tertulis yang diterima WACANA.Info, Kamis (5/08), Nursalim menjelaskan, langkah pemerintah Kabupaten Pasangkayu itu merupakan langkah positif dalam melakukan pembinaan keagamaan di wilayahnya.

(Foto/Istimewa)

"Tidak banyak kepala daerah yang dapat mencetuskan pola pembinaan keagamaan di wilayahnya masing-masing. Padahal kalau ini dapat berlangsung masif dan berkesinambungan, maka secara otomatis, ini akan menjadi kebiasaan baik dan positif di masyarakat," terang Nursalim Ismail.

Surat resmi yang ditandatangani langsung oleh Bupati Pasangkayu, H Yaumil Ambo Djiwa itu juga dijelaskan tentang ketentuan pelaksanaan tilawatil quran dan doa bersama. Agenda tersebut dilaksanakan di masing-masing musalah atau masjid. Maksimal jamaah juga dibatasi, cukup 44 orang saja serta digelar dengan meneraplan protokol kesehatan yang ketat.

Kata Nursalim, selain upaya ikhtiar langit yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan persoalan Covid-19, tak kalah pentingnya, kebijakan itu juga sekaligus sebagai sarana relaksasi bagi masyarakat yang mengalami kejenuhan dalam menghadapi pandemi. 

"Ya harapan kita tentu tradisi yang baik ini dapat dicontoh oleh daerah lain, khususnya di Sulawesi Barat," pungkas Nursalim Ismail. (*/Naf)