Solusi Pemkab Mamuju untuk Korban Banjir
MAMUJU--Pemerintah Kabupaten Mamuju Terus berupaya mencari solusi terbaik untuk menangani korban pasca banjir di Kecamatan Kalukku. Utamanya terhadap anak usia sekolah dasar yang hingga saat kemarin masih enggan menempati sekolah mereka yang terkena banjir dan memilih terus bertahan di tenda pengungsian.
Bahkan mereka berinisiatif melakukan proses belajar-mengajar di tenda-tenda darurat tersebut. Tak ingin persoalan itu berlarut dan merugikan anak-anak, Pemerintah Kabupaten Mamuju mengambil beberapa langkah startegis.
Langkah tersebut dengan merelokasi sementara 44 siswa korban banjir ke SD Gentungan yang letaknya beberapa kilo meter dari titik pengungsian. Dan segera membangun sekolah baru bagi mereka di dekat lokasi pengungsian di kampung Kamaraang, Lingkungan Gentungan, Kelurahan Bebanga, Kecamatan Kalukku.
Bupati Mamuju, Habsi Wahid saat dikonfirmasi mengungkapkan rasa keprihatinan terhadap korban Banjir di Kecamatan Kalukku, utamanya bagi anak usia sekolah yang terus bertahan di tenda pengungsian untuk melakukan proses belajar mengajar.
Menurutnya hal tersebut tidak bisa dibiarkan berlarut-larut karena akan sangat menggangu perkembangan psikologi anak. “Mereka harus mendapatkan pendidikan yang layak,” ujar Habsi kepada awak media, Rabu, 10 April 2019.
Habsi melanjutkan, melalui Dinas pendidikan, pihaknya telah siapkan beberapa solusi untuk anak-anak tersebut. Pertama, akan disiapkan bus sekolah yang akan mengantar jemput mereka ke sekolah yang telah ditunjuk sebagai tempat sementara mereka berproses belajar mengajar, yakni di Sekolah Dasar (SD) Gentungan.
Yang kedua, secepatnya akan dibangunkan sekolah baru di tempat yang mereka inginkan. “Jadi tidak ada lagi anak yang tidak sekolah,” kata Habsi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga, Kabupaten Mamuju, Murniani menjelaskan, meski masih bersifat semi permanen, bangunan sekolah yang ditarget dapat selesai dalam satu bulan ini mampu menampung anak hingga tiga kelas yang berada sekitar lokasi pengungsian warga selama ini.
Sementara untuk relokasi siswa ke SD Gentungan telah disepakati, mereka akan menggunakan sekolah itu setiap sore sehingga tidak saling mengganggu dengan jam pelajaran Siswa di SD Gentungan.
Camat Kalukku, Syarifuddin Callang mengaku bersyukur atas respon dan langkah kongkrit Pemerintah Mamuju dalam mengatasi kesulitan warganya. Ia memastikan telah membangun kesepakatan dengan orang tua siswa dan para guru untuk melakukan proses pendidikan sementara di SD Gentungan.
“Jadi tidak ada lagi alasan, kalau siang sudah dijemput bus sekolah, anak-anak dan gurunya harus langsung pergi ke sekolah sementara di Gentungan. Ini demi kepentingan masa depan mereka juga,” ujarnya. (ADV)