Membayangkan Duet SDK-AAS di Panggung Kampanye Pilpres 2024

Wacana.info
Pertemuan Pengurus Demokrat, NasDem dan PKS. (Foto/Istimewa)

MAMUJU--Sebagai bentuk tindaklanjut dari dinamika politik di level pusat, pengurus Partai Demokrat, NasDem dan PKS Kabupaten Mamuju mengagendakan pertemuan khusus berbalut silaturrahmi, Senin (4/07). Di d'Maleo hotel Mamuju, para petinggi dari tiga Parpol tersebut membincang kemungkinan berkoalisi, persis dengan apa yang terjadi di tingkat DPP masing-masing partai.

Hal tersebut disampailakan Suraidah Suhardi usai pertemuan tersebut. Suraidah yang Ketua DPC Demokrat Mamuju itu menjelaskan, proses penjajakan untuk berkoalisi di antara ketiga Parpol itu kian dekat dengan kenyataan. Meski belum sampai pada keputusan siapa di posisi apa.

"Paling tidak kita satu visi dulu. Kesepahaman itu dulu yg ingin kita bangun. Sebagai tindak lanjut dari komunikasi yang sudah terbangun di tingkat pusat," ucap Suraidah kepada sejumlah awak media.

Turut hadir pada pertemuan tersebit diantaranya Sekretaris DPC Demokrat Mamuju, Yuslifar, Bappilu DPD NasDem Mamuju, Yudiaman Firusdi, Sekretaris DPD Nasdem Mamuju, Muh Fadli, Ketua DPD PKS Mamuju, Hamar, serta anggota DPRD Mamuju dari PKS, Asdar.

"Kalau instruksi secara tertulis memang tidak ada. Tapi ketua DPD kami (Suhardi Duka) menyampaikan agar melakukan komunikasi di daerah. Apalagi dengan NasDem yang kemarin kita sempat berbeda pandangan. Hari ini kita ingin bersama. Politik itu kan dinamis, tdk bisa dikotak-kotakkan," kata Suraidah, sosok Ketua DPRD Sulawesi Barat itu.

Setali tiga uang, Muh Fadli menyebut, sudah saatnya bagi NasDem untuk meretas segala perbedaan pandangan politik yang terjadi di momentum politik sebelumnya. Menyongsong perhelatan akbar Pilpres 2024, kans NasDem untuk berkoalisi dengan Demokrat dan PKS memang kian nyata.

"Saatnya kita menyatukan kembali semangat itu. Dan memang sepertinya kemungkinan besar NasDem akan berkoalisi dengan PKS dan Demokrat. Memang ada kepentingan dari masing-masing partai, tapi konsolidasi seperti ini sangat penting. Penting untuk kepentingan daerah kita, maupun kepentingan nasional. Apapun keputusan DPP nantinya, itu harus mengerucut sampai ke bawah. Satu komando di semua tingkatan," tegas Sekretaris DPD NasDem Mamuju itu.

PKS pun demikian. Hamar mengaku punya harapan besar agar koalisi NasDem, Demokrat dan PKS bisa segera diputuskan. Kata dia, koalisi ketiga partai itu semata-mata berangkat dari kepentingan daerah, bangsa dan negara.

"Di forum ini kita bisa membincang seputar kebaikan daerah maupun bangsa dan negara. Memang hari ini kita sedang membangun kesepahaman yang sama. Kita punya keinginan besar, harapan besar untuk berkolaborasi bersama di Pilpres 2024 nanti," begitu kata Hamar.

Jika jalinan koalisi dari ketiga partai itu resmi dieratkan, publik Sulawesi Barat bukan tidak mungkin bakal dipertontonkan sebuah 'atraksi' politik yang luar biasa. Panggung kampanye Pilpres di Sulawesi Barat nantinya akan jadi tempat utama bagi dua politisi senior; Suhardi Duka (Ketua DPD Demokrat Sulawesi Barat) dan Anwar Adnan Saleh (Ketua DPW NasDem Sulawesi Barat), menyuarakan satu kepentingan politik yang sama. Sekali lagi dengan catatan, Demokrat, NasDem dan PKS resmi berkoalisi.

"Tidak ada yang tidak mungkin kan ?. Makanya kita ini para politisi tidak boleh baperan. Politik itu dinamis," ucap Suraidah sekaligus mengomentari kemungkinan Suhardi Duka dan Anwar Adnan Saleh yang berdiri di panggung kampanye yang sama. (Naf/A)