Cerita Pemadam Kebakaran; Pantang Pulang Sebelum Padam, tapi Minim Fasilitas

Wacana.info
Kebakatan di kota Mamuju. (Foto/Facebook Info Manakarra)

MAMUJU--Armada pemadam kebakaran yang mulai uzur, belum lagi alat pelidung diri bagi petugas pemadam kebakaran yang juga sangat minim. Dua hal yang agaknya jadi pemadangan lazim bagi pemadam kebakaran di Kabupaten Mamuju.

Seperti yang kembali tersaji saat petugas pemadan kebakaran berjibaku menjinakkan kobaran api yang melalap tak kurang dari enam rumah di kota Mamuju beberapa hari lalu. Saat sedang bekerja, beberapa warga bahkan terlihat membantu petugas menutupi aliran air yang keluar dari selang mobil pemadam kebakaran yang bocor di beberapa titik.

Tak hanya itu, sebagian besar petugas pemadam kebakaran yang terjun ke lokasi kebakaran tampak mengenakan pakaian yang jauh dari kata standar keamanan.

Randy Noertadi, Kepala Seksi Evakuasi dan Penyelamatan Pemadam Kebakaran Kabupaten Mamuju mengaku, beberapa mobil pemadam kebakaran yang ada sudah tak memadai lagi untuk mendukung pekerjaan mereka. Ia pun mengeluhkan kekurangan alat pelindung diri yang mestinya digunakan untuk menjamin keselamatan petugas ketika sedang bekerja.

"Masyarakat sudah melihat sendiri, beginilah kondisi petugas Damkar di Mamuju. Masih sangat kekurangan, belum memadai," ujar Randy, Minggu (06/09) kemarin.

Semangat pantang pulang sebelum padam, jadi satu-satunya alasan bagi petugas pemadam kebakaran, hingga besarnya risiko yang mereka hadapi tak lagi mereka pedulikan. Kata Rady, itu sudah menjadi risiko pekerjaan sebagai petugas pemadam kebakaran. 

"Saat ini kita punya enam armada. Empat armada penembak dan dua tangki saja. Kami hanya bisa berharap semoga saja ke depannya ada tambahan armada dan alat pelindung diri," harap Randy.

Peningkatan kesejahteraan bagi petugas pemadam kebakaran juga jadi hal yang disemogakan. Menurut Randy, besarnya risiko yang diemban idealnya berbanding lurus dengan nominal uang yang para petugas terima. 

Kebakaran terjadi pada Sabtu jelang siang, 5 September 2020 yang lalu. enam rumah berikut tempat usaha warga yang jadi korban berhasil dipadamkan setelah api berkobar selama 2 jam lamanya. 

Tiga armada milik pemadam kebakaran Kabupaten Mamuju diterjunkan. Berikut satu mobil watercanon milik polisi serta satu mobil tangki milik sebuah perusahaan swasta.

Dugaan sementara kebakaran itu terjadi akibat arus pendek listrik yang terjadi di salah satu tempat usaha warga. Kerugian ditaksir mencapai Rp 1 Milliar. Beruntung, musibah itu tak memakan korban jiwa. Aparat kepolisian juga sudah melakukan penyelidikan guna mengetahui pasti penyebab terjadinya kebakaran. (*/Naf)