Kasus Positif Covid-19 Terus Bertambah, Suraidah Soroti Longgarnya Perbatasan

Wacana.info
Ketua DPRD Sulbar, Suraidah Suhardi. (Foto/Manaf Harmay)

MAMUJU--Tercatat sebanyak 267 kasus positif covid-19 di Provinsi Sulawesi Barat. Berdasarkan data gugus tugas covid-19 Provinsi Sulawesi Barat Jumat (7/08), dari jumlah di atas, 158 diantaranya telah dinyatakan sembuh.

Melihat trend kasus positif di Sulawesi Barat yang terus menanjak, wajar jika publik bertanya; kebijakan pemerintah yang tak berpihak pada isu pandemi atau justru karena rendahnya tingkat kedisiplinan masyarakat-lah yang jadi penyebabnya. Ketua DPRD Sulawesi Barat, Suraidah Suhardi menilai, fakta tentang semakin bertambahnya kasus positif covid-19 saat ini dikarenakan oleh kedua asumsi tersebut.

Ditemui di ruang kerjanya, Jumat (7/08), Suraidah menilai penggunaan anggaran hasil refocusing beberapa waktu lalu oleh pemerintah provinsi dan kabupaten belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Contoh paling nyata, kata Suraidah, betapa beberapa titik perbatasan yang kini tak lagi menerapkan penjagaan yang ketat.

"Ini juga yang menjadi konsen kita di Pansus DPRD. Bahwa ini masalahnya dimana. Anggarannya sudah ada, tapi situasinya masih seperti ini. Kenapa sampai hari ini justru semakin banyak saja kasus positif di Sulbar. Kita seolah memberi permakluman yang berlebihan, utamanya di beberapa titik perbatasan kita di Sulbar. Seolah meluaskan posko penjagaan yang sebelum-sebelumnya dijaga cukup ketat. Coba cek, tidak ada lagi penjagaan di masing-masing pos. Padahal ini penting," ujar Suraidah Suhardi.

Yang juga menjadi catatan Suraidah adalah proses pencairan anggaran penanganan covid-19 yang terkesan lambat. Kata Suraidah, pandemi ini sifatnya mendesak. Maka pengelolaan anggarannya pun baiknya dilakukan secara cepat.

"Cairkan segera anggaran itu. Jadi tidak ada lagi alasan bagi OPD tertentu untuk tidak bergerak

Di sisi lain, tingkat kesadaran serta kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan terbilang masih minim. Kombinasi keduanya, menurut Suraidah, jadi penyebab utama kian bertambahnya kasus positif covid-19 di provinsi ke-33 ini.

"Termasuk kita berharap kesadaran dari masyarakat juga. Kalau misalkan ada yang datang dari zona merah, tolong diinformasikan. Minimal isolasi mandiri lah. Ini juga mungkin yang masih kurang, kesadaran dari masyarakat. Pemerintah sudah menggalakkan kampanye pencegahan penyebaran virus corona lewat penerapan protokol kesehatan. Tapi memang banyak pihak yang seolah mengabaikan itu. Jadi memang kembali lagi kepada diri kita masing-masing. Bahwa covid-19 ini ada, meski di satu sisi jangan juga karena ia ada justru bikin kita jadi ketakutan. Karena aktivitas kita juga harus tetap berjalan. Makanya penerapan protokol kesehatan itu penting," urai politisi cantik partai Demokrat ini.

Gugus tugas covid-19 Provinsi Sulawesi Barat dalam keterangan resminya Jumat (7/08) mengumumkan terdapat penambahan kasus positif covid-19 sebanyak dua kasus. Dua-duanya datang dari Kabupaten Polman. Dari sumber yang sama juga diperoleh informasi tentang penambahan pasien yang dinyatakan sembuh yang tercatat bertambah sebanyak tujuh orang; satu dari Kabupaten Majene, serta enam pasien yang masing-masing dari Kabupaten Polman sebanyak tiga pasien, Kabupaten Mamuju tiga pasien.

Tentang sebaran kasus covid-19 di Provinsi Sulawesi Barat masing-masing sebagai berikut:

37 orang dari Majene
 8 orang sudah dinyatakan sembuh
 2 orang dirawat di RS Pratama Wonomulyo
 2 orang dirawat di RSUD Majene
 2 orang di RS Regional Mamuju
23 orang dikarantina di LPMP Majene (isolasi mandiri)

83 orang dari Mamuju
51 orang sudah dinyatakan sembuh 
18 orang di ruang karantina RS Regional
1 orang  di ruang isolasi RS Regional Mamuju
12 orang isolasi mandiri
1 orang meninggal

8 pasien dari Pasangkayu
7 orang sudah dinyatakan sembuh
1 orang dirawat di RSUD Pasangkayu

39 pasien dari Mamuju Tengah
38 orang sudah dinyatakan sembuh
1 orang meninggal

91 pasien dari Polman
47 orang sudah dinyatakan sembuh
9 orang dirawat di RSUD Polman
1 orang dirawat di RS Dadi Makassar
16 orang dirawat di RS Pratama Wonomulyo
15 orang isolasi mandiri
3 orang meninggal 

9 pasien dari Mamasa
7 orang sudah dinyatakan sembuh
2 orang di rumah karantina Mamasa 

(*/Naf)