POLMAN--Chuduriah Sahabuddin kembali jadi Rektor Universitas Al Asyariah Mandar (Unasman). Ia pun resmi dilantik sebagai Rektor Unasman untuk masa bakti 2018-2022 di Aula Unasman, Polman, Jumat (11/05).

Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar yang turut menghadiri pelantikan itu menganggap, Unasman yang bisa menjadi salah satu perguruan tinggi terkemuka di Sulawesi Barat ini juga merupakan hasil dan jerih payah dari sang Rektor.

“Unasman bisa seperti ini sekarang karena kepemimpinan pendahulunya baik dan tulus. Yang kita inginkan ke depan bagaimana masyarakat merasa memiliki Unasman, sehingga Unasman bisa berkembang. Mengembangkan program studi tertentu yang bisa menjadi daya tarik, karena Universitas Negeri juga pasti mengembangkan program studinya. Dengan demikian, jika swasta juga mengembangkan universitasnya sehingga tetap diminati dan tidak ketinggalan dari Universitas Negeri,“ Ali Baal Masdar seperti dikutip dari humassulbarprov.id.

Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar saat Hadiri Pelantikan Rektor Unasman. (Foto/humas pemprov Sulbar)

Sementara itu, Ketua yayasan Unasman, KH. Syibli Sahabuddin meminta kepada Rektor Unasman yang baru dilantuk agar menjalankan tugas dan tanggungjawab itu secara sungguh-sungguh.

“Banyak keteladanan yang bisa kita ambil dari  Prof. KH. Sahabuddin dalam membesarkan Unasman. Memambagun kampus ini adalah berkah Beliau sebagai pendiri. Kampus ini sudah menelorkan banyak sarjana bahkan sudah ribuan sarjana. Untuk itu mari kita mengambil keteladanan pendiri. Mari bersama-sama membersihkan hati dalam mengembangkan Unasman,” kata Syibli.

Kiai kharismatik itu tak menampik sumbangsih pemerintah kabupaten Polman dalam perjalanan Unasman. Ia meyebut, pemerintah kabupaten Polman yang pernah dipimpin oleh Ali Baal Masdar telah banyak membantu perkembangan Unasman.

Pelantikan Rektor hari itu juga ditampilkan tari 'Paduppa' yang dipentaskan oleh mahasiswa dari 12 negara yang hadir mengikuti Unasman Great Expo II 2018. Mereka antara lain datang dari China, Afrika Selatan, Jerman, Malaysia, New Zealand, Jepang, Korea Selatan, Yunani dan Brunei Darussalam. (*/Naf)