Untuk Salim-Marwan, SDK dan Anwar Kompak

Wacana.info
Suhardi Duka dan Anwar Adnan Saleh. (Foto/Manaf Harmay)

POLMAN--Baik Ketua DPD Demokrat Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK), maupun mantan Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh telah menyatakan kesiapannya untuk turun langsung mengkampanyekan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Polman, Salim S.Mengga-Marwan.

Tak sampai di situ. Pencalonan pasangan calon nomor urut satu tersebut di Pemilukada Polman rupanya telah berhasil membuka jalan damai di antara SDK dan Anwar.

Kepada WACANA.Info, keduanya memang mengaku tak punya sekaligus tak meyimpan persoalan apa-apa di antara satu dengan yang lainnya. Baik Anwar dan SDK mengungkapkan bahwa hubungan di antara mereka baik-baik saja.

Meski begitu, publik Sulawesi Barat sudah terlanjur memberi kesimpulan bahwa selama ini antara SDK dan Anwar terdapat jurang perbedaan yang memisahkan kedua figur ini. Mulai dari perbedaan politik, hingga ragam isu lain yang nyarus tak pernah membawa keduanya untuk berada di sudur pandang yang sama.

Salim S.Mengga dan SDK. (Foto/Istimewa)

SDK jelas, sebagai ketua DPD Demokrat, 'bintang mercy' yang resmi mengusung Salim-Marwan di Pemilukada Polman mewajibkan ia untuk terlibat langsung dalam suksesi jagoannya itu. 

Pun begitu dengan Anwar Adnan Saleh. Pria yang belum lama ini resmi berseragam NasDem membuat ia harus tunduk pada instruksi dan perintah partai, dalam hal ini ikut serta memenangkan usungan NasDem di Pemilukada Polman; Salim S.Mengga-Marwan.

Keduanya, bersama sejumlah tokoh politik lokal lainnya, macam Muhyinah Muin, Ketua PPP Sulawesi Barat, Fahmi Massiara, Ketua DPW NasDem Sulawesi Barat, Habsi Wahid, Politisi Demokrat Sulawesi Barat, Aras Tammuni, Hendra Singakarru, serta beberapa tokoh lainnya diklaim bakal siap hadir di panggung kampanye akbar Salim-Marwan yang akan digelar dalam waktu yang tidak lama lagi.

Harus tunduk terhadap perintah partainya masing-masing bukanlah satu-satunya alasan bagi SDK dan Anwar yang kali ini kompak di gerbong Salim-Marwan. Ada kepentingan yang jauh lebih besar yang kemudian membuat kedua tokoh itu kali ini siap untuk saling bergandengan tangan.

"Saya kira begini, Pak Anwar bolak-balik mengatakan bahwa politik itu dinamis. Jadi pada saat kita memiliki kepentingan bersama ke depan untuk pembangunan daerah ini. Saya kira, tidak ada yang salah kalau kemudian kedua orang itu bergandengan tangan kembali demi kepentingan daerah ke depan," sebut Salim S.Mengga via telepon, Minggu (29/04).

Diakui Salim, dukungan dari tokoh sekaliber SDK dan Anwar Adnan Saleh diyakini bakal melipatgandakan semangat tim untuk bekerja lebih maksimal lagi dalam usaha menumbangkan petahana di kontestasi politik di bumi Tipalayo itu.

"Kepentingan daerah, kepentingan masyarakat. Saya kira itu basis, itu landasan mereka berfikir seperti itu. Untuk mewujudkan harapan mereka, cita-cita mereka memperbaiki daerah, maka tidak mustahil kita bergandengan tangan, dan mereka buktikan itu," jelas Salim.

Salim S.Mengga dan Anwar Adnan Saleh. (Foto/Istimewa)

Terpisah, ketua tim pemenangan Salim-Marwan, Syamsul Samad menganggap, sosok SDK dan Anwar yang akhirnya bisa kompak di Pemilukada Polman itu adalah sebuah mengejewantahan visi dan misi Salim-Marwan untuk membawa Polman ke arah yang jauh lebih baik lagi.

"Saya melihatnya bahwa harapan perubahan yang memang begitu besar di benak sosok SDK dan Anwar itu bisa didelegasikan ke pasangan Salim-Marwan ini. Saya kira, konsep yang ditawarkan Salim-Marwan mampu dilihat oleh Pak SDK dan Pak Anwar sebagai sebuah langkah positif khususnya bagi kesejahteraan masyarakat Polman," jelas Syamsul Samad, pria yang juga ketua DPC Demokrat Polman itu.

Syamsul yang juga Anggota DPRD Sulawesi Barat itu menambahkan, langkah SDK dan Anwar untuk tampil kompak di kubu pasangan Salim-Marwan juga jadi pembuktian betapa pasangan yang diusung Demokrat, NasDem dan PPP tersebut memiliki daya tarik yang begitu kuat.

"Artinya bahwa sosok Pak Salim dan Marwan ini mampu membuat para tokoh politik itu menanggalkan ragam kepentingan yang ada, baik itu bagi Pak SDK maupun Pak Anwar. Ragam kepentingan itu bisa dilebur oleh visi dan misi Salim-Marwan, sekaligus membawa Pak SDK maupun Pak Anwar, begitu pula bagi tokoh-tokoh lainnya ke dalam semangat yang sama, semangat perubahan di kabupaten Polman," tutup Syamsul Samad.

Sementara itu, juru bicara Salim-Marwan, Abdul Rahim menilai, sosok Salim S.Mengga benar-benar memiliki daya tarik yang begitu kuat. Terbukti, sosok seperti SDK dan Anwar serta sejumlah tokoh politik lainnya yang pada akhirnya bisa saling berjibaku demi kemenangan Salim-Marwan.

"Sosok Pak Salim ini kan buat saya dia adalah tokoh yang punya prinsip, idialisme. Bagi saya sosok Pak Salim ini bukanlah seorang politisi yang oleh kebanyakan kita lihat yah cenderung biasanya intrik dan bermanuver itu adalah hal lumrah. Tapi buat saya, Pak Salim syaris dia tidak terbiasa dengan hal-hal yang sifatnya intrik. Sehingga untuk menyatukan atau menghadirkan tokoh-tokoh yang dalam persepsi publik itu sering berseberangan, bukan hal yang susah," terang Rahim.

Ditemui di kediaman pribadinya di kota Polewali, Komando Pemenagan Wilayah Sulawesi Barat, DPP NasDem itu menyebut, figur seperti Salim S.Mengga merupakan tokoh yang memiliki kekuatan perekat di antara seluruh elemen tokoh yang ada. Apalagi seperti SDK dan Anwar Adnan Saleh, pun dengan sejumlah tokoh politik lainnya.

"Jadi pesan yang mau sampaikan adalah, Pak Salim ini kan punya visi perubahan yang jelas, punya semangat juang yang hampir boleh saya katakan tidak pernah kendor untuk sebuah kebaikan, kemajuan dan kesejahteraan rakyat. Pada titik itulah tokoh-tokoh yang ada di ini yang dipersepsikan publik pernah bersoal katakanlah begitu, ini lah yang kemudian menjadi kekuatan magnetik seorang Pak Salim dan Marwan. Kalau pun ada kepentingan politik di antara mereka, itu kemudian bisa diretas, bisa tanggalkan untuk masuk di dalam sebuah arus besar yang bernama perubahan," urainya.

Salim S.Mengga dan Marwan. (Foto/Istimewa)

Rahim juga menyebut, kepentingan SDK, Anwar dan sejumlah tokoh lainnya dalam keputusannya mendukung Salim-Marwan tidak semata-mata dikatenakan adanya perintah partai. Rahim menegaskan, ada kepentingan yang jauh lebih besar yang ingin direbut pada momentum Pemilukada Polman mendatang.

"Tidak sebatas karena mereka adalah kader partai. Tapi karena spirit perubahan itulah. Di mindset tokoh-tokoh itu, Pak Salim ini sangat ideal, sangat prospektif untuk menghantar Polman menuju kemajuan dan kesejahteraan," tutup Abdul Rahim.

Di kubu sebelah, siapapun yang 'turun gunung' mengkampanyekan duet Salim-Marwan tidak memiliki pengaruh signifikan bagi kerja-kerja tim pemenangan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut dua, Andi Ibrahim Masdar-Muh Natsir Rahmat.

"Siapun yang turun, tim kami siap. Saya fikir rakyat sudah melihat apa yang telah dihasilkan dari pembangunan di masa kepemimpinan saat ini. Kami tidak pernah gentar siapapun yang datang. Bagi kami, silahkan. Kami tidak pernah merasa wow," ujar koordinator koalisi partai pengusung pasangan petahana itu, Ajbar Abdul Kadir saat dihubungi beberapa waktu lalu.

"Sehelai rambutpun kami tak gentar. Kami menilai, itu agak berat. Siapapun yang turun berkampanye untuk penantang petahana menurut kami agak berat, apalagi di sisa waktu beberapa bulan lagi," sumbang sekretaris DPD Gerindra Sulawesi Barat, Isra D.Pramulya.

Isra tak menampik jika dukungan para tokoh itu akan memberi pengaruh positif pada kerja-kerja tim pemenangan kompetitornya itu di Pemilukada Polman, meski disebutnya tak akan signifikan.

"Berpengaruh iya, tapi tidak seberapa pengaruhnya," begitu kata Isra D.Pramulya.

Untuk informasi, Pemilukada Polman meyisakan waktu yang tidak lama lagi. Pemungutan dan penghitungan suara Pemilukada Serentak 2018 akan dilaksanakan pada 27 Juni 2018. (Naf/A)