Di Karampuang, Wakil Bupati Beberkan Kenangan Masa Lalu

Wacana.info
Irwan Pababari Hadir di Penanaman Rumah Ikan di Pulau Karampuang. (Foto/Humas Pemkab Mamuju)

MAMUJU--Wakil Bupati Mamuju, Irwan Pababari menghadiri kegiatan penanaman rumah ikan dalam rangka bulan bakti karantina ikan oleh Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) di Pulau Karampuang, Sabtu (28/04).

Dalam kunjungannya ke salah satu destinasi wisata Mamuju itu, Irwan sempat membeberkan sejumlah kenangan masa lalunya di Karampuang. Di sana, Irwan mengaku masih menyimpan memori masa kecilnya tahun 80-an. 

Ia berkisah, kala itu, ayahnya, Al Malik Pababari masih menjabat Camat di Budong-Budong. Kala itu, ayahnya mesti menumpang di perahu jika hendak ke kota Mamuju. 

Irwan menyebut, jika di atas kapal dan sudah ada ikan lumba-lumba yang mengikuti, artinya sudah memasuki wilayah Mamuju.

Kembali mengenang masa lalu, pria yang juga Ketua DPD Hanura Sulawesi Barat itu juga bercerita tentang kondisi di tahun 90-an. Kala itu, ikan-ikan berukuran besar dapat dengan mudah dijumpai dari atas dermaga di Tempat Pelelangan Kkan yang saat itu masih jembatan kayu.

“Bayangkan kalau itu masih ada. Kalau kita ke Karampuang diikuti lumba-lumba, kita melihat ikan-ikan besar dari atas. Bayangkan berapa wisatawan yang akan berkunjung ke sini. Pasti pulau Karampuang akan menjadi luar biasa,” tutur Irwan Pababari.

Untuk menjaga daya tarik yang hingga kini masih tersisa di Karampuang, Irwan meminta semua pihak untuk bertanggungjawab. Bukan hanya pemerintah saja tetapi semua pihak termasuk masyarakat untuk menjaga lingkungan dan merawat laut.

"Termasuk menjaga rumah ikan yang baru saja ditanam di perairan depan dermaga wisata karampuang sebanyak sepuluh unit agar ekosistem laut dapat bertahan dan terjaga," sebutnya.

Sementara itu, Kepala Stasiun Karantina Ikan Sulawesi Barat, Abd. Rohman menjelaskan, penanaman rumah ikan tersebut diharapkan mampu membangkitkan semangat masyarakat agar dapat melindungi ikan-ikan atau memberi kesempatan ikan untuk tumbuh. 

Karampuang dipilih sebagai tempat penanaman rumah ikan, kata Rohman, dilatarbelakangi potensi pariwisata di pulau itu yang dianggap cukup menjanjikan.

Untuk sitem pengawasannya, Rohman mengaku pihaknya akan melakukan monitoring secara berkala setiap bulannya.

“Jangan sampai rumah ikan yang sudah kita kita tanam rusak tanpa diketahui,”jelas Abd. Rohman.

Untuk informasi, pada pelaksanaan tersebut, BKIPM Sulawesi Barat menggandeng Bank Indonesia (BI) perwakilan Sulawesi Barat sebagai mitra. Penanaman rumah ikan itu sendiri adalah yang pertama dilakukan di Sulawesi Barat dan ke tiga di Indonesia setelah Berau dan Sulawesi Selatan. (*/Naf)