‘Passekomandi’, Edukasi tentang Semangat dan Nilai di Balik Kain Tenun Sekomandi

Wacana.info
Passekomandi. (Foto/Istimewa)

MAMUJU--Berangkat dari kekhawatiran tentang kian tergerusnya nilai bidaya di balik kain tenun sekomandi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Manurung Art Production menginisiasi pelaksanaannya pagelaran sendrartari bertajuk 'passekomandi'.

Rencananya agenda tersebut bakal digelar pada hari Kamis, 28 Oktober 2021 pekan depan. water park d'Maleo hotel Mamuju jadi pusat pelaksanaan pagelaran sendratari 'passekomandi' itu.

Kegiatan tersebut dijadwalkan akan melibatkan sejumlah sanggar seni sebagai pengisi acaranya. Mereka diantaranya, sanggar Tie-Tie Polman, sanggar Mamuang Mateng, sanggar Starfa Indonesia, sanggar Sipatuo Art, serta sanggar Sedaya. Andi Saiful Rauf membeberkan penjelasan seputar event 'passekandi' ini.

"Yang akan lebih ditonjolkan adalah tenunan khas Mamuju yakni sekomandi. Pagelaran ini sebagai gambaran singkat tentang proses pembuatan tenun sekomandi untuk menjadi sebuah karya yang bernilai. Seperti yang kita tahu, proses pembuatan kain sekomandi itu sangat unik. Semuanya akan dituangkan  dalam sebuah gerak yang energik sehingga tercipta sebuah karya tari tentang 'passekomandi'," beber Andi Saiful Rauf, inisiator Manurung Art Production dalam keterangannya kepada WACANA.Info, Kamis (21/10).

'Passekomandi', sambung dia, sekaligus dijadikan ajang untuk mengedukasi masyarakat tentang nilai serta semangat di balik kain tenun khas Mamuju itu. Terlebih di tengah kian memudarnya khazanah kebudayaan seperti sekarang ini.

Andi Saiful Rauf. (Foto/Istimewa)

"Juga jadi ajang untuk mengedukasi kepada semua orang bahwa kita punya kebanggaan sebuah peninggalan dari para pendahulu, yakni kain ikat sekomandi," tambah Saiful.

Pagelaran sendratari 'Passekomandi, juga jadi ajang promosi potensi pariwisata yang ada di Mamuju. Menurut Saiful, agenda tersebut bisa menjadi ruang pengalaman kepada para seniman tradisi untuk berekspresi.

"Memberi peluang kepada seniman tradisi Mamuju serta segenap pelestari seni tradisi dan pelaku usha tenun sekomanndi. Kegiatan ini pun kami yakini bakal menciptakan manfaat ganda dengan kehadiran peserta dari luar Mamuju. Yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai tentang warisan leluhur melalui bentuk ekspresi tari dan musik," pungkas Andi Saiful Rauf. (*)