Habsi Wahid Pilih Mundur dari Kursi Ketua DPW NasDem Sulbar

‘NasDem Seperti Kehilangan Sosok Ayah’

Wacana.info
Sekretaris Dewan Pakar, DPW NasDem Sulbar, Abdul Rahim. (Foto/facebook)

MAMUJU--Kabar mundurnya Habsi Wahid dari kursi Ketua DPW NasDem Sulawesi Barat cukup menimbulkan efek kejut yang luar biasa di gelanggang politik lokal. Tanpa tedeng aling-aling, mantan Bupati Mamuju itu tiba-tiba memilih meninggalkan kursi prestisius itu.

Seretaris Dewan Pakar, DPW NasDem Sulawesi Barat, Abdul Rahim pun mengaku terkejut dengan keputusan Habsi Wahid itu. Wajar jika Wakil Ketua DPRD Sulawesi Barat itu seolah tak percaya, sebab akan jauh lebih bijak, kata Rahim, jika Habsi Wahid mendahului keputusannya tersebut dengan terlebih dahulu duduk bersama dengan pengurus DPW, DPD dan juga para anggota fraksi NasDem DPRD provinsi dan kabupaten.

"Tidak kemudian seperti sekarang ini. Belakangan muncul pertanyaan di sejumlah kader, termasuk saya tentang apa yang mendasari beliau memilih mundur. Meski begitu, saya menyatakan sangat menghormati keputusan politik yang beliau ambil. Karena tentu beliau senduirilah yang mengetahui alasan yang rasional, yang tepat mengapa Pak Habsi memilih untuk mundur," tutur Abdul Rahim kepada WACANA.Info, Selasa (29/06).

Rahim mengaku prihatin sekaligus menyanyangkan langkah politik yang dipilih oleh Habsi Wahid tersebut. Merupakan hal yang kurang bijak, menurut Rahim, saat Habsi memutuskan mundur saat kader di daerah begitu membutuhkan  guidance dalam perjuangan menghadapi momentum politik tahun 2024.

"Sebagai kader. Dan pernah menjadi ketua DPW, saya tegaskan, saya dua kali ditunjuk menjadi ketua DPW, tentu saya ikut menyangkan dan prihatinlah. Kita seolah kehilangan sosok ayah. Kira-kira begitu. Kehilangan sosok ketua yang sedari awal sebenarnya kita menaruh harapan besar," sambung Rahim, mantan aktivis HMI itu.

Diberitakan sebelumnya, selain memilih mundur dari jabatan Ketua DPW NasDem Sulawesi Barat, Habsi Wahid pun secara bersamaan merekomendasikan nama Ratih Megasari Singkarru sebagai satu-satunya penggantinya di kursi Ketua DPW NasDem Sulawesi Barat. Setidaknya, itu yang dijelaskan Sekretaris DPW NasDem Sulawesi Barat, Muhammad Jayadi.

Oleh Rahim, boleh-boleh saja jika Habsi Wahid merekomendasikan nama penggantinya di poisisi Ketua DPW NasDem Sulawesi Barat. Tapi mesti dicatat, merekomendasikan pengganti seperti yang dilakukan Habsi Wahid itu, menurut Rahim, bukanlah hal yang lazim bagi partai besutan Surya Paloh itu.

"Karena DPP itu, dengan seluruh instrumen yang mereka gunakan sudah pasti memahami siapa kader di daerah yang dipandang memenuhi persyaratan. Termasuk kemampuan dan integritas. Yang tentu memiliki daya juang yang tinggi untuk mengahdapi kontestasi Pemilu di tahun 2024," ucap dia.

Habsi Wahid yang mundur di tengah jalan itu diakui bakal mengganggu kinerja mesin partai dalam meraih kesuksesan di Pemilu dan Pemilukada serentah tahun 2024. Bagi Rahim, kondisi tersebut jelas akan menjadi pekerjaan rumah yang mesti segera diselesaikan dengan bijak.

"Yah silahkan saja (merekomendasi Ratih). Tentu ada pertimbangan sendiri dari Pak Habsi mengapa merekomendasikan Ratih. Tapi kita sebagai kader tentu percaya betul bahwa DPP yang memiliki otoriotas dalam menentukan dan menertapkan siapa ketua DPW yang diyakini mampu membawa partai ini bisa meraih keberhasilan, yah tentu DPP lah yang bisa memastikannya. Bahwa rekomenmdasi itu dijadikan salah satu pertimbangan, yah mungkin saja. Tapi Sekali lagi saya kunci, bahwa otoritas DPP dalam menentukan siapa yang mampu memenuhi ekspektasi dalam menghadapi kontestasi di hadapan kita di 2024, tentu DPP itu punya kriteria sendiri. Soal rekomendasi itu menurut saya tidak banyak mempegaruhi keputusan DPP," pungkas Abdul Rahim. (Naf/A)