Proses Pembangunan Gedung Baru RS Mitra Manakarra Akomodir 60 Persen Tenaga Lokal

Wacana.info
Firman Argo Waskito. (Foto/Istimewa)

MAMUJU--Resmi dimulai. Seremoni peletakan batu pertama yang dilakoni komisaris utama PT Mitra Husana Manakarra, Suhardi Duka, Selasa (18/05) jadi penanda dimulainya proses pembangunan gedung baru RS Mitra Manakarra.

Bangunan yang diyakini tahan terhadap goncangan gempa hingga skala M 8 itu bakal dikerjakan oleh 60 Persen tenaga lokal. Penanggungjawab konsultan perencana dan supervisi proses pembangunan gedung baru RS Mitra Manakarra, Firman Argo Waskito menyebut, pihaknya tetap mendatangkan tenaga dari luar demi kualitas bangunan yang jauh lebih baik.

"Tenaga kerjanya 60 Persen lokal. Sisanya tukang ahli yang akan didatangkan," tutur Firman kepada WACANA.Info, Rabu (19/05).

Firman yang juga legislator Sulawesi Barat itu mengurai, bangunan baru RS Mitra Mankarra bakal berdiri dengan kokoh. Menggunakan material berkualitas, serta dikerjakan oleh para ahli.

"Jarak antar tiang masing-masing enam meter (Ralat; diberitakan sebelumnya lima meter). Masing-masing kolom menggunakan pondasi tapak ukuran 2x2 kombinasi bore pile 2 tiang," urai Firman.

Tak ingin kembali kolaps karena guncangan gempa, Firman menyebut proses pembangunan RS Mitra Manakarra menggunakan analisa sruktur kegempaan menggunakan software ETAPS 2016.

"Mampu menganalisa gempa statis dan dinamis sehingga bisa mengantipasi kebutuhan dimensi kolom balok dan plat lantai termasuk penulangannya," jelasnya.

Software ETAPS, kata Firman memang menjadi software yang digunakan oleh semua praktisi konstruksi jasa konsultasi bangunan gedung untuk membuat analisa konstruksi. 

"Anak-anak teknik sipil semua mempelajari ini," kata dia.

Firman juga mengaku telah memiliki perhitungan tentang besaran anggaran yang akan digunakan untuk membangun RS Mitra Manakarra. Termasuk struktur mekanikal, elektrikal dan plambing hingga finishing bangunan. (*/Naf)