Laziz NU Sulbar Telah Salurkan Bantuan Senilai Rp 2,6 Miliar

Wacana.info
Ilustrasi. (Foto/Manaf Harmay)

MAMUJU--Lembaga Amil, Zakat, Infaq dan Shadaqah (Laziz) Nahdlatul Ulama (NU) Sulawesi Barat telah menyalurkan ragam jenis bantuan kepada para korban terdampak musibah gemba bumi di Majene dan Mamuju pertengahan Januari lalu. Jika dirupiahkan, jumlahnya sudah mencapai Rp 2,6 Miliar.

Ahmad, Ketua Laziz NU Sulawesi Barat mengungkapkan, selain menyalurkan bantuan beruba bahan makanan, obat-obatan, serta beberapa item kedaruratan lainnya, pihaknya pun telah membiayai beberapa kegiatan sosial keagamaan. Kesemuanya diperuntukkan bagi para korban gema bumi berskala 6,2 M tersebut.

"Jadi bukan cuma uang tunai saja. Ada juga bahan logistik yang jika dirupiahkan seluruhnya sudah ada sekitar Rp 2,6 Milar. Itu bersumber dari sumbangan para donatur yang datang dari berbagai wilayah di Indonesia," ucap Ahmad dalam sebuah diskusi ringan di posko induk bencana NU Sulawesi Barat di bilangan Karema, Mamuju, Jumat (23/04) siang.

Wilayah Kecamatan Tapalang dan Tapalang Barat adalah dua titik yang jadi fokus utama pendistribusian bantuan yang dihimpun oleh Laziz NU Sulawesi Barat. Ahmad Menambahkan, selain dianggap sebagai daerah yahg terpencil, Tapalang dan Tapalang Barat juga jadi dua wilayah yang masuk dalam kategori paling terdampak bencana gempa bumi.

"Makanya fokus kami untuk pendistribusian bantuan itu ada di Tapalang dan Tapalang Barat. Banyak-banyak di sana," sambung dia.

Sufi Healing

Salah satu kegiatan yang mendapat dukungan biaya dari Laziz NU Sulawesi Barat adalah terselenggaranya sufi healing. Semacam upaya pengobatan atau penyembuhan yang lebih spesifik ditujukan kepada masyarakat dengan trauma yang teramat sangat akibat musibah gempa bumi tersebut.

Sufi healing tersebut pada pelaksanaannya dibalut kedalam bentuk dzikir bersama. Hingga saat ini telah dilakukan di beberapa titik di Sulawesi Barat. Sasaran utamanya jelas, mereka yang menjadi korban bencana yang ikut merusak sejumlah fasilitas pelayanan publik di kota Mamuju itu.

"Metode yang digunakan dalam sufi healing ini yakni dengan membangkitkan potensi keimanan kepada Tuhan,  lalu menggerakkannya ke arah pencerahan batin atau pencerahan rohani yang pada hakikatnya menimbulkan kepercayaan diri bahwa Tuhan Yang Maha Esa adalah satu-satunya kekuatan penyembuh dari penyakit yang diderita," terang Ikhwan Wahid, pria yang juga ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) NU Sulawesi Barat itu. (Naf/B)