FKUB: Tidak Ada Alasan untuk Saling Bermusuhan

Wacana.info
Silaturrahmi FKUB dan Forkupimda Sulbar di Gereja Santa Maria, Mamuju. (Foto/Istimewa)

MAMUJU--Persaudaraan atas nama kemanusiaan mengungguli segala jenis persaudaraan lainnya. Prinsip ini menerabas segala sekat-sekat perbedaan. Baik perbedaan antar suku, bangsa maupun warna kulit. 

Pun dengan perbedaan berlatar agama. Dengan alasan kemanusiaan pula, kita berjumpa dengan sekian banyak nilai-nilai keluhuran universal yang diakui oleh seluruh agama di dunia. 

Inilah yang menjadi alasan kuat betapa pentingnya untuk terus merawat kebersamaan. Menjaga kemajemukan, termasuk di Sulawesi Barat. 

Untuk misi di atas, Forum kerukunan Umat beragama (FKUB) bersama Jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulawesi Barat berkunjung ke Gereja Santa Maria Mamuju, Minggu (4/04).

Dr. Sahabuddin Kasim, Ketua FKUB Sulawesi Barat pada kesempatan itu menyampaikan pesan persaudaraan Ibrahimi. Secara genetika, kata Sahabuddin, simpul persaudaraan dapat diurai jejaknya dari kehadiran Nabi Ibrahim yang berketurunan dengan berbagai pilihan masing-masing agama. 

"Jika mulai dilihat dari silsilah keturunan Nabi Ibrahim (Abraham), maka umat Islam dan umat Nasrani sesungguhnya bersaudara. Jadi kita ini masih sepupu, hanya mungkin sudah sepupu keseratus sekian. jadi tidak ada alasan untuk saling bermusuhan," terang Sahabuddin Kasim di hadapan Jemaat Gereja Santa Maria yang menghadiri acara Perayaan Paskah. 

Jika ada yang bermusuhan bahkan sampai saling membunuh, sambung dia, maka yang dibunuh itu adalah saudaranya sendiri. 

Setali tiga uang, apa yang disampaikan oleh Sahabuddin Kasim itu diaminkan Pastor Victor Wiro Patinggi, Pastor Paroki Santa Maria Mamuju. Dalam sambutan silaturahmi Paskah, ia lebih banyak menyampaikan pengalaman masa kecilnya yang dihabiskan di tengah mayoritas warga muslim di Enrekang, Sulawesi Selatan. 

"Namun sama sekali tidak ada masalah. Bahkan saya sendiri ketika itu sering ikut teman mengaji di Masjid. Dan itulah yang membentuk saya hingga dewasa," ungkap Pastor Victor.

Tentang adanya pihak atau kelompok radikal yang melakukan aksi terorisme, baik Ketua FKUB Sulbar maupun Pastor Paroki Mamuju punya suara yang sama. Bahwa hal tersebut disebabkan adanya indoktrinasi ajaran agama yang tidak sesuai alias sesat.

Pastor Viktor bahkan bersuara lebih tegas. Kata dia, apabila ada umat Katolik yang memusuhi hingga menyakiti orang lain, maka itu sudah pasti dia tersesat. 

"Kenapa? Karena tidak ada satu pun ajaran Gereja Katolik yang membenarkan hal seperti itu. Yesus sendiri yang harus menjadi teladan beriman kita. Yakni tidak membalas orang yang menyakiti bahkan membunuhnya. Ia malah mendoakan, mohon pengampunan Allah kepada orang-orang yang menganiaya Dia," pesan Pastor Victor. (*/Naf)